VIDEO Tak Seperti Ahmad Dhani, Dul Jaelani Bela SA secara Bijak dan Melindungi

POSBELITUNG.CO - Dul Jaelani menunjukkan sikap tegas saat adiknya, SA, mendapat hujatan netizen.

Hujatan itu muncul usai pernikahan Al Ghazali dan Alyssa Daguise.

Pernikahan tersebut memicu sorotan publik terhadap masa lalu keluarga mereka.

Kisah lama antara Ahmad Dhani, Maia Estianty, dan Mulan Jameela kembali dibahas.

SA, anak dari pernikahan Dhani dan Mulan, ikut terseret dalam komentar negatif warganet.

Banyak warganet menyerang SA dengan cibiran yang tak berkaitan langsung.

Dul sebagai kakak merasa tidak bisa tinggal diam melihat hal tersebut.

Ia menyatakan siap membela adiknya meski tidak secara vokal di depan publik.

Menurut Dul, membela tidak harus selalu dilakukan dengan kata-kata.

Ia memilih pendekatan tenang dan bijak untuk mendukung adiknya.

Dukungan moral dan perlindungan emosional menurutnya lebih penting.

Dul juga menanggapi soal maraknya kasus bullying di media sosial.

Ia menyebut bullying harus dihentikan baik di sekolah maupun dunia maya.

Menurutnya, banyak orang lupa batas antara bercanda dan menghina.

Jika dibiarkan, hal itu bisa menjadi kekerasan verbal dan psikologis.

Dul prihatin karena korban perundungan makin banyak dan terluka secara mental.

Ia mengajak masyarakat lebih peduli dan menjaga empati.

Perundungan menurutnya bukan sekadar candaan, tapi bisa menghancurkan.

Ia menolak normalisasi body shaming dan komentar jahat atas fisik seseorang.

Di sisi lain, Dul juga diminta pendapat soal video Ahmad Dhani yang viral.

Video itu menyudutkan Maia dan menyebutnya menyebar fitnah.

Dul memilih tidak ikut campur dalam urusan kedua orang tuanya.

Menurutnya, itu adalah ranah pribadi yang tak layak dibawa ke publik.

Ia lebih memilih fokus menjalani hidup dan kariernya sebagai musisi.

Dul merasa tidak perlu mengomentari hal yang bukan tanggung jawabnya.

Namun akibat video itu, SA kembali dihujat oleh netizen.

Dul berharap publik lebih bijak menyikapi konflik pribadi para figur publik.

Ia menegaskan pentingnya menjaga batas komentar agar tidak menyakiti orang lain.

Setiap orang, menurutnya, punya batas emosi dan hak untuk dihormati.

Ia mengajak semua pihak untuk lebih menjaga sikap, terutama di ruang digital. (*)