Seleb

Kisah Dian Soediro yang Diselingkuhi, Ini Panduan Psikolog Menghadapi Pasangan Tak Setia

Perselingkuhan adalah luka yang kerap tak terlihat, tapi meninggalkan bekas dalam di hati yang mengalaminya.

Shutterstock
Ilustrasi selingkuh 

POSBELITUNG.CO - Perselingkuhan adalah luka yang kerap tak terlihat, tapi meninggalkan bekas dalam di hati yang mengalaminya.

Tak sedikit yang memilih bertahan, meski berulang kali dikhianati.

Sejatinya tidak ada wanita yang mau diselingkuhi atau pun pria yang diselingkuhi.

Namun kerap kali wanita jadi korban perselingkuhan pasangannya.

Ada beberapa faktor yang membuat seseorang tetap bertahan dengan pasangannya, meskipun sudah sering diselingkuhi.

Misalnya saja selebgram Dian Soediro atau Bidi Soediro.

Ia tetap setia kepada suaminya, Bams Pattikawa, dan kerap memaafkannya karena perasaan malu jika harus mengakhiri hubungan mereka, dan percaya bahwa suaminya akan berubah.

Menurut psikolog keluarga sekaligus konsultan pranikah yang berpraktik di Semarang, Jawa Tengah, Sukmadiarti, M.Psi., tidak semua perselingkuhan harus berakhir dengan perceraian.

Kendati demikian, ada waktunya ketika kita harus melepaskan pasangan.

Kapan harus melepaskan pasangan yang sering selingkuh?

Sukmadiarti mengatakan, kita harus melepaskan suami atau istri yang sering berselingkuh ketika sudah sama-sama tidak ada keinginan untuk belajar untuk kembali saling memahami.

“Ketika berhenti belajar, kita akan berlarut-larut dalam luka, dan itu yang membuat kita merasa putus asa dengan hubungan ini. Itu yang kemudian membuat banyak orang jadinya mundur (bercerai),” ujar dia, Jumat (25/7/2025).

Saat berhenti belajar untuk memperbaiki komunikasi

Belajar untuk memperbaiki komunikasi sangatlah penting.

Komunikasi yang berjalan dengan baik bisa membuat setiap pasangan kembali saling memahami, jika sebelumnya sering berkonflik dan bermasalah.

“Perlu kita pahami bahwa adanya suatu permasalahan dalam rumah tangga itu sebabnya pasti kedua belah pihak. Hanya saja, poin salahnya adalah mana yang lebih besar. Kalaupun pasangan punya kekurangan, ya jangan selingkuh,” terang Sukmadiarti.

Namun, ketika perselingkuhan terjadi, ini bisa dimanfaatkan sebagai momen untuk saling belajar memperbaiki komunikasi.

Beri tahu apa yang belum diberikan oleh pasangan, yang membuat mereka memutuskan untuk mencari hal tersebut ke pihak di luar hubungan pernikahan.

“Ketika salah satu tidak mau belajar, misalnya tidak mau diajak konseling, diberi tahu (apa yang perlu diperbaiki) belum berubah signifikan, tapi pihak lain mau belajar, maka pihak yang tidak mau belajar akan berubah sikapnya,” terang Sukmadiarti.

Belajar mengatakan apa yang diinginkan

Belajar bukan berarti membaca buku atau mendengarkan podcast motivasi.

Namun, sekadar melihat dan memahami sudut pandang satu sama lain, kebutuhan satu sama lain, dan bahasa cinta satu sama lain, perselingkuhan bisa diatasi.

Misalnya adalah suami yang berselingkuh karena tidak pernah diapresiasi sekecil apa pun oleh istri.

Sepanjang menikah, yang diterima adalah keluhan.

Namun, ternyata istri sering mengapresiasi suami tanpa diketahui, yakni ketika membicarakan suaminya di depan banyak orang.

Ia tidak segan untuk menyanjung suaminya. Di depan suaminya, ia cenderung lebih diam karena malu.

Menilik kasus tersebut, suami harus belajar untuk mengatakan apa yang diinginkan, dan memahami bahwa sang istri malu untuk mengapresiasinya secara langsung.

Sang istri pun harus belajar untuk mendengarkan atau menanyakan apa yang diinginkan suaminya dan memahaminya, serta belajar bahwa tidak perlu malu untuk mengapresiasi suami secara langsung.

“Ketika yang berselingkuh atau yang menjadi korban selingkuh mau belajar, melihat sudut pandang dan kebutuhan satu sama lain, maka pihak lain akan berubah sikapnya,” tutur Sukmadiarti.

“Tapi kalau salah satu pihak selalu ingin mengubah pasangannya, sementara dia enggak berubah, itu yang bikin sulit,” sambung dia.

Kesimpulannya, ketika suami dan istri sudah sama-sama menyerah karena tidak ada yang ingin saling memahami dan melakukan komunikasi yang lebih terbuka, maka perselingkuhan bakal berujung pada perceraian.

Meskipun tidak ingin bercerai dan tetap melanjutkan pernikahan, korban perselingkuhan hanya akan menderita. Lambat laun, perasaan ini bakal berujung pada depresi.

Masalahnya, jika sudah memiliki anak, penderitaan karena bertahan dalam hubungan yang sudah tidak sehat bakal memengaruhi pola asuh. Korban bakal sering menyalurkan amarah ke anak.

Kisah Perselingkuhan Selebgram

Selebgram asal Palembang, Dian Soediro atau dikenal Bidi membongkar perselingkuhan suami, Bams Pattikawa alias Item.

Bidi dan Item dikenal sebagai pasangan suami istri yang kerap membuat konten bucin.

Namun hubungan dua tahun pernikahan mereka kini menjadi sorotan usai Bidi membongkar bahwa suaminya menjalin hubungan dengan wanita lain.

Bidi yang juga TikToker dengan akun @bidiitem membongkar sejumlah bukti perselingkuhan suaminya dengan beberapa wanita di tiap kota.

Bams Pattikawa sendiri diketahui berprofesi sebagai MC DJ yang kerap tampil di berbagai club di kota-kota besar.

Melalui podcast dr Richard Lee, Bidi membongkar perselingkuhan dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialaminya selama pernikahan.

Bidi mengungkapkan, suaminya sudah berkali-kali ketahuan selingkuh sejak sebelum menikah.

Bahkan puncaknya satu malam sebelum keduanya akad nikah, Bidi memergoki chat dugaan perselingkuhan Bams dengan wanita lain.

Tak hanya selingkuh, secara terang-terangan, Bidi mengaku sudah mendapatkan kekerasan dari Bams sejak 2022 lalu di masa-masa awal pernikahan. 

Bukti terbaru tindak KDRT yang dilakukan Bams yakni membuat area mata Bidi biru lebam dan terluka. 

"Untuk masalah KDRT itu aku gak menyalahkan dia karena kita adu kekerasan mungkin di defense, jadi satu sama, itu dari pacaran, bahkan di malam kita mau nikah dia selingkuh," ungkap Bidi, dikutip dari Tribun Sumsel.

"Kok mau nikah?" tanya dr Richard Lee terheran-heran.

"Itu sudah disidang mama sama papaku dibahas di keluarga besar intim aja ini undangan udah kesebar, kamu mau berubah gak kalau berubah aku maafin, mangkanya nikah itu tetap berlanjut," beber Dian.

"Mungkin dari awal aku salah orang dan terlalu memaksakan, dan mamaku bilang karena anak ku terlalu cinta," ucap Dian terisak tangis.

 

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Cerita Dian Soediro Sering Diselingkuhi, Ini Jawaban Psikolog Kapan Kita Harus Melepaskan Pasangan.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved