POSBELITUNG.CO -- Kabar Didi Kempot meninggal dunia dibenarkan oleh saudara dekatnya, Lili saat diwawancarai Kompas TV, Selasa 5 Mei 2020.
Lili mengatakan, Didi Kempot meninggal dunia pada pagi ini pukul 07.30 saat perjalanan ke Rumah Sakit Kasih Ibu Solo.
Menurut Lili sebelum Didi Kempot meninggal dunia, saudara laki-lakinya itu masih bisa beraktivitas seperti biasa.
Dalam artikel ini juga terdapat Biografi Yan Vallia, yang merupakan istri penyanyi campursari, Didi Kempot.
Melansir Wikipedia berikut biodatanya, Didi Kempot lahir di Surakarta, 31 Desember 1966 – meninggal 5 Mei 2020 pada umur 53 tahun.
• Seorang Siswa di Maluku Tengah Nekat Bacok Guru Terancam 2 Tahun Penjara, Sempat Kabur ke Hutan
Didi Kempot adalah seorang penyanyi dan penulis lagu campursari dari Surakarta.
Didi Kempot merupakan putra dari seniman tradisional terkenal, Ranto Edi Gudel yang lebih dikenal dengan Mbah Ranto.
Didi Kempot merupakan adik kandung dari Mamiek Prakoso, pelawak senior Srimulat.
Didi Kempot memiliki pasangan bernama Yan Valia yang berprofesi sebagai penyanyi dangdut di Solo.
Publik mengenal Didi Kempot sebagai maestro campursari dan penulis lagu yang populer, ia memulai karirnya sebagai musisi jalanan di kota Surakarta sejak tahun 1984 hingga 1986, kemudian mengadu nasib ke Jakarta pada tahun 1987 hingga 1989.
Nama panggung Didi Kempot merupakan singkatan dari Kelompok Pengamen Trotoar, grup musik asal Surakarta yang membawa ia hijrah ke Jakarta.
Hampir sebagian lagu yang ditulisnya bertemakan patah hati dan kehilangan.
• Inilah Amalan-amalan yang Dianjurkan Rasulullah SAW saat Tiba Malam Nuzulul Quran
Alasan sengaja memilih tema tersebut karena rata-rata orang pernah mengalaminya dan ingin dekat dengan masyarakat, juga menjadi alasan Didi Kempot menggunakan nama-nama tempat sebagai judul atau lirik lagunya.
Kini Didi Kempot banyak diminati oleh kalangan muda dari berbagai daerah yang menyebut diri mereka sebagai Sadboys dan Sadgirls yang tergabung dalam "Sobat Ambyar".
Mereka mendaulat Didi Kempot sebagai "Godfather of Broken Heart" dengan panggilan Lord Didi.
Julukan itu berawal dari lagu-lagu Didi Kempot yang hampir semuanya menceritakan tentang kesedihan dan kisah patah hati.
Perjalanan Karier
Didi Kempot memulai kariernya pada tahun 1984 sebagai musisi jalanan.
Bermodalkan ukulele dan kendhang, penyanyi kondang Didi Kempot mulai mengamen di kota kelahirannya Surakarta, Jawa Tengah, selama tiga tahun.
• Waktu Salat Zuhur di Belitung, Beltim, Sungailiat, Pangkalpinang Serta Lokasi Masjid, 6 Mei 2020
Pada tahun 1987 Didi Kempot memulai karirnya di Jakarta.
Ia kerap berkumpul dan mengamen bersama teman-temannya di daerah Slipi, Palmerah, Cakung, maupun Senen.
Mulai dari situ julukan Kempot yang merupakan kependekan dari Kelompok Pengamen Trotoar terbentuk, yang menjadi nama panggungnya hingga saat ini.
Sembari mengamen di Jakarta, Didi Kempot dan temannya mencoba rekaman.
Kemudian, mereka menitipkan kaset rekaman ke beberapa studio musik di Jakarta.
Setelah beberapa kali gagal, akhirnya mereka berhasil menarik perhatian label Musica Studio's.
Tepat di tahun 1989, Didi Kempot mulai meluncurkan album pertamanya.
Salah satu lagu andalan di album tersebut adalah Cidro.
Lagu Cidro diangkat dari kisah asmara Didi yang pernah gagal. Jalinan asmara yang ia jalani bersama kekasih tidak disetujui oleh orang tua wanita tersebut.
Itulah yang membuat lagu Cidro begitu menyentuh hingga membuat pendengar terbawa perasaan. Sejak saat itulah Didi Kempot mulai sering menulis lagi bertema patah hati.
Perjalanan karier Didi Kempot tak berhenti begitu saja. Pada 1993, penyanyi asal Solo tersebut mulai tampil di luar negeri, tepatnya di Suriname, Amerika Selatan.
Lagu Cidro yang dibawakan sukses meningkatkan pamornya sebagai musisi terkenal di Suriname.
Setelah Suriname, Didi Kempot lanjut menginjakkan kakinya di benua Eropa.
Pada 1996, ia mulai menggarap dan merekam lagu berjudul Layang Kangen di Rotterdam, Belanda.
Kemudian, Didi Kempot pulang ke Indonesia pada 1998 untuk memulai kembali profesinya sebagai musisi.
Tak lama setelah pulang kampung, pada era reformasi, 1999, dia mengeluarkan lagu Stasiun Balapan.
Kembalinya Didi Kempot ke Indonesia ternyata membuat kariernya semakin populer. Hal itu dibuktikan dengan keluarnya lagu-lagu baru di awal 2000-an.
Nama Didi Kempot kembali meroket setelah mengeluarkan lagu Kalung Emas pada 2013 lalu.
Kemudian pada 2016, penyanyi asal Solo tersebut mengeluarkan lagu Suket Teki. Lagu tersebut juga mendapatkan apresiasi yang tinggi dari warga Indonesia.
Sekarang ini ia menjadi idola generasi milenial yang akrab dengan media sosial.
Sebagai penyanyi senior, Didi Kempot memperlakukan penggemar layaknya sahabat.
Dia bahkan tidak ragu mengajak penggemarnya bernyanyi bersama di atas panggung.
Dia juga sering memberikan motivasi kepada penggemarnya agar tidak menyerah untuk berkarya.
Kini, penyanyi kondang asal Solo, Jawa Tengah, itu mendapat gelar "The Godfather of Broken Heart" alias Bapak Patah Hati Nasional.
Julukan itu didaulat oleh kalangan muda kepada Didi Kempot karena kepiawaiannya membawa pendengar larut dalam emosi ketika mendengarkan lantunan lagunya.
Didi Kempot memiliki pasangan bernama Yan Vallia yang berprofesi sebagai penyanyi dangdut di Semarang.
Didi Kempot dan Yan Vallia menikah pada tahun 1997.
Berikut Biografi Yan Vellia, penyanyi dangdut istri bintang campursari Didi Kempot
Yan Vellia mengawali karir di dunia tarik suara pada tahun 1980-an.
Ia juga sempat bergabung dengan grup Orkes Dangdut Ervana 89.
Orkes dangdut itu diketahui cukup populer di Solo, Jawa Tengah.
Yan tak jarang menjadi pasangan duet suaminya di atas panggung.
Menariknya, mereka juga sempat merilis lagu duet.
Lagu duet mereka diantaranya adalah Modal Dengkul dan Perawan Kalimantan.
Siapa sangka, Didi Kempot dan Yan Vellia ternyata memiliki perbedaan usia yang cukup jauh.
Keduanya diketahui terpaut usia 15 tahun.
Didi Kempot lahir pada 31 Desember 1966 dan kini telah berusia 53 tahun.
Sedangkan, Yan lahir pada 28 November 1981 dan kini berusia 38 tahun.
Didi Kempot memiliki penggemar yang sering disebut 'sobat ambyar'.
Para sobat ambyar biasa memanggil istri Didi Kempot dengan sebutan Bunda Yan Vellia.
Didi Kempot dan Yan Vellia memang jarang mengumbar kemesraan mereka di media sosial.
Meski begitu, rumah tangga mereka hampir tak pernah diterpa gosip miring.
Yan Vellia terkadang juga diundang di program televisi daerah untuk bernyanyi.
Selain itu, ia juga tak jarang mengunggah video klip lagu-lagunya ke kanal YouTube resminya.
(*/ Ratih Fardiyah)
Berita ini telah terbit di TSURYAMALANG.COM berjudul Biografi Didi Kempot & Yan Vallia yang Terpaut 15 Tahun, Ini Kisah Cinta Mereka