POSBELITUNG.CO, BANGKA – Kondisi Sungai Nambi, Desa Pangkalbuluh, Kecamatan Payung, Kabupaten Bangka Selatan (Basel) masih terjaga dan belum tercemari oleh hal-hal yang tidak diinginkan.
Pemerintah Desa (Pemdes) Pangkalbuluh menggelar Casting Bareng (Castbar) sebagai ajang silaturahmi serta kampanye anti penangkapan ikan, menggunakan racun ikan ataupun alat setrum yang dapat merusak ikan-ikan di sungai Nambi.
Dalam kegiatan menjelang bulan Suci Ramadan 1444 Hijriah mendatang ini, Pemdes Pangkalbuluh bekerjasama dengan Angler's se Bangka Belitung (Babel) Buluh Fishing Club (PBFC).
Kepala Desa Pangkalbuluh Marjan menyebutkan, kegiatan Castbar merupakan bagian dari pelestarian habitat ikan tawar di Sungai Nambi.
Terutama hingga saat ini kondisi Sungai Nambi yang masih terjaga dan belum tercemahi oleh hal-hal yang tidak diinginkan oleh masyarakat Desa Pangkalbuluh.
"Alhamdulillah antusiasme masyarakat sangat tinggi, bukan hanya dari Desa Kami ataupun Kabupaten Basel saja. Akan tetapo peserta berasal dari luar daerah, seperti Pemali, Sungailiat dan daerah-daerah lain," sebut Marjan, Minggu (19/03/2023).
"Kegiatan ini juga kami melakukan sosialisasi dan menyampaikan pelarangan, khususnya menangkap ikan dengan menggunakan racun ataupun alat setrum," terangnya.
Marjan pun mengungkapkan kegiatan seperti ini, dilaksanakan untuk mempererat silahturahmi antara mancing mania dan dalam rangka menyambut bulan Suci Ramadhan.
"Ini kita gelar sebagai ajang silahturahmi, bentar lagi mau puasa jadi kita saling menjaga kebersamaan dan tetap mempererat kekeluargaan sesama mancing mania," ungkap Marjan.
Ia pun berharap kedepan kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan secara rutin, sehingga tetap menjaga silahturahmi dan bisa menjaga kelestarian sungai nambi.
"Insya Allah kita gelar secara rutin nantinya, karena kegiatan seperti ini memberika dampak positif bagi masyarakat dan menjadi hiburan kita semua," harapnya.
Lebih lanjut Marjan mengimbau kepada seluruh masyarakat, agar bersama-sama menjaga kelestarian alam dan jangan sampai dirusak terutama sungai-sungai yang ada di Pangkalbuluh.
"Mari kita jaga kelestarian alam sekitarnya kita, jangan sampai rusak karena ini sebagai warisan dahulu dan masa akan datang," pinta Marjan.
Sementara sekretaris Pangkal Buluh Fhising club Iik Saprudin menerangkan, kegiatan castbar sebagai ajang silahturahmi bagi penggemar mancing di Babel.
"Dalam rangka melestarikan ikan air tawar, ini juga sebagai ajang silahturahmi antar sesama club atau komunitas pemancing air tawae se-Babel," terang Iik Saprudin.
(Bangkapos.com/Adi Saputra)