Profil Tokoh

Biodata Brigjen Pol Yehu Wangsajaya, Jenderal Bintang Satu yang Hidup Sederhana, ke Kantor Naik MRT

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Brigjen Pol Yehu Wangsajaya

POSBELITUNG.CO -- Brigjen Pol Yehu Wangsajaya, M Kom adalah jenderal bintang satu yang saat ini menjabat sebagai Analis Kebijakan Utama Jemen Itwasum Polri.

Brigjen Pol Yehu Wangsajaya lahir di Cianjur, Jawa Barat dan saat ini berusia 55 tahun.

Jenderal bintang satu yang akrab disapa Yehu ini merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) pada 1989.

Yehu menjadi salah satu perwira tinggi Polri yang banyak berkontribusi dalam perkembangan teknologi di kepolisian.

Yehu merupakan sosok yang membangun sistem ujian SIM berbasis komputer.

Dalam sesi wawancaranya bersama Kompas.com beberapa waktu lalu, Yehu mengatakan bahwa awal kariernya menjadi perwira pertama, ia sudah berkecimpung di lalu lintas.

Baca juga: Biodata Sarah Gibson Selebgram Cantik Pemilik Alana Beauty Bar, Dinikahi Wasekjen DPP Pemuda Perindo

Baca juga: Biodata Sensen, Tujuh Tahun Jadi Asisten Pribadi Raffi Ahmad, Sebut Gosip Bos dengan Mimi Bayuh Hoax

Sebelum menjabat sebagai seorang analis kebijakan, Yehu pernah menjabat sebagai Kasatlantas di Kalimatan Tengah dan Selatan, dirinya juga pernah menjadi Kasatlantas di Jakarta Pusat.

Yehu juga pernah menjabat sebagai Wakasatlantas di Medan, saat disanalah muncul ide Yehu untuk membangun sistem komputerisasi.

Ide tersebut kemudian ia ajukan kepada atasannya dan mendapatkan persetujuan lalu diresmikan.

Latar belakang Yehu membangun aplikasian komputerisasi untuk ujian teori SIM pertama di Indonesia itu karena dirinya mendapatkan keluhan dari salah seorang mahasiswa yang melakukan ujian teori SIM.

Akan tetapi mahasiswa itu tidak pernah lulus ujian. 

Setelah sistem ujian SIM berbasis komputer tersebut berhasil, Yehu kemudian di tarik ke Mabes Polri untuk membantu membangun Aplikasi Riwayat Hidup Personil Polri atau RHPP pada 2011.

Keahlian Yehu dalam bidang teknologi ternyata ia dapatkan saat dirinya melanjutkan pendidikan di bidang Ilmu Komputer dan memperoleh gelar magister pada 2006 lalu.

Perolehan gelarnya ini yang kemudian ia terapkan pada teknologi Polri hingga dirinya didapuk sebagai salah satu perwira tinggi yang banyak berkontribusi dalam perkembangan teknologi Polri saat ini.

Prestasi membanggakan Yehu tidak sebatas itu saja, saat dirinya menjabat sebagai Wakapoltabes di Manado, Yehu pernah membuat quick response.

Bermula saat dirinya dan Kapoltabes diminta oleh Kapolda Medan saat itu, Bekto Suprapto untuk membuat quick response.

Dirinya ditantang dengan 10 sepeda motor yang nantinya akan digunakan untuk patroli dan mendatangi masyarakat yang membutuhkan bantuan.

Baca juga: Biodata Alshad Ahmad, Sepupu Raffi Ahmad yang Ramai Dituding Hamili Mantan Pacar

Baca juga: Biodata Dara Arafah, Selebgram Cantik yang Kini Mantap Berhijab, Jadi Bintang Iklan Brand Ternama

Ia dan Kapoltabes kemudian membentuk tim patroli yang bisa merespon dengan cepat kebutuhan masyarakat.

Yehu mengklaim quick response mereka saat itu bisa mendatangi TKP hanya dalam waktu 10 menit saja.

Atas keberhasilannya itu, Yehu memecahkan rekor saat bertugas sebagai Wakapolrestabes Manado tahun 2006-2007.

Yehu Wangsajaya bahkan pernah diundang ke Korea Selatan karena berhasil menciptakan Panic Button.

Nama Brigjen Pol Yehu Wangsajaya belakangan ramai diperbincangkan lantaran dikenal sebagai sosok jenderal bintang satu yang hidup sederhana.

Berbeda dengan jenderal kepolisian pada umumnya, Yehu jauh dari kata sosok petinggi polisi yang hidup mewah.

Saking sederhananya, Brigjen Pol Yehu Wangsajaya sangat senang menaiki angkutan umum dibandingkan menggunakan mobil pribadi saat berangkat ke kantor.

Saat berangkat ke kantor, ia memilih menggunakan angkutan umum TransJakarta dan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta.

Kebiasaan Yehu menggunakan transportasi umum ini telah ia lakukan sejak menempuh pendidikan di Jepang dan Amerika Serikat (AS).

Alasan Yehu lebih memilih menggunakan transportasi angkutan umum karena dinilai lebih mudah, cepat, dan tidak mengalami macet.

Brigjen Pol Yehu bahkan tidak suka dikawal atau menikmati fasilitas kepolisian.

Selama 10 tahun naik transportasi umum, Yehu mengaku tidak pernah mendapatkan ancaman.

Kesederhanaan yang ditampilkan oleh Yehu ini yang kemudian membuat dirinya menjadi kandidat penerima Hoegeng Awards 2023.

Hoegeng Awards sendiri adalah sebuah program yang diselenggarakan untuk mencari sosok anggota polri yang baik dan inspiratif.

Nama Brigjen Pol Yehu Wangsajaya diusulkan atau didaftarkan oleh pria berusia 47 tahun bernama Hambali.

Hambali mengaku mengusulkan nama Brigjen Pol Yehu Wangsajaya karena menurutnya polisi dengan pangkat bintang satu itu merupakan polisi yang humble dan sederhana.

Berkenaan dengan hal tersebut, publik kini semakin penasaran dengan sosok Brigjen Pol Yehu Wangsajaya.

(Posbelitung.co/Fitri Wahyuni)

Berita Terkini