Tahun Baru Islam 2023

Arti Tahun Baru Islam 2023 Jatuh Pada 19 Juli, Intropeksi dan Bermuhasabah

Penulis: Kamri
Editor: Kamri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Arti Tahun Baru Islam 2023 atau 1 Muharram 1445 Hijriah memiliki makna  yang sebelumnya ditandai dengan peristiwa besar yakni hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Kota Makkah ke Madinah.

POS BELITUNG.CO  - Arti Tahun Baru Islam 2023 atau 1 Muharram 1445 Hijriah memiliki makna  yang sebelumnya ditandai dengan peristiwa besar yakni hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Kota Makkah ke Madinah.

Beberapa hari lagi akan berlangsung pergantian tahun hijriah, yaitu bulan Muharram yang menandai permulaan tahun hijriah.

Artinya tak lama lagi kita akan berada di tahun baru yaitu tahun 1445 Hijriah.

Di tahun baru, maka bersiap-siap memulai babak baru yang harus bisa diwarnai dengan perilaku yang baik dan terpuji.

Setiap memasuki tahun baru hendaknya kita melakukan instropeksi diri dan mengevaluasi semua perbuatan tahun lalu agar diperbaiki pada tahun selanjutnya.

Dikutip dari laman Kemenag.go.id, tahun baru hijriyah diperingati dimaksukan agar umat Islam mampu mengambil i’tibar (pelajaran) dari peristiwa itu.

Bbaik i’tibar secara tekstual maupun secara kontekstual (maknawi).

Secara tekstual, peristiwa sejarah hijrah mengandung makna bahwa umat Islam bisa melaksanakan perjalanan fisik dari satu daerah ke daerah lain.

Hijrah fisik menjadi pilihan manakala di tempat lama umat Islam kesulitan mengembangkan inovasi, kreasi dan membangun peradabannya.

Tahun baru hijriyah jatuh pada hari Rabu, 1 Muharram 1445 Hijriah, bertepatan dengan 19 Juli 2023.

Hal ini sesuai keputusan pemerintah, bahwa 1 Muharram 1445 jatuh pada tanggal 19 Juli 2023. Sebagaimana juga tertuang dalam Surat Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri

Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil dan Reformasi Birokrasi Nomor 327 Tahun 2023, Nomor 1 Tahun 2023, dan Nomor 1 Tahun 2023.

SKB ini memuat Perubahan SKB Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil dan Reformasi Birokrasi Nomor 166 Tahun 2022, Nomor 3

Tahun 2022, dan Nomor 3 Tahun 2022 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023.

Baca juga: Amalan Tahun Baru Islam Sesuai Sunnah, Ada Amalan Tak Ada Istighfarnya Dapat Menghapus Dosa

Sejarah Kalender Hijriah

Sistem penanggalan atau kalender Hijriyah digunakan umat Islam sebagai acuan bagi seluruh kegiatan ibadah muslim di dunia.

Kalender Hijriyah juga mengenal 12 bulan dalam satu tahun berjalan sebagaimana kalender Masehi.

Hanya saja nama bulan-bulan itu berbeda dengan Masehi karena menggunakan bahasa Arab.

Nama-nama bulan pada kalender Hijriyah, yaitu Muharram, Safar, Rabi'ul Awal, Rabi'ul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Syakban, Ramadan, Syawal, Zulkaidah, dan Dzulhijah.

Nama Muharram memiliki arti terlarang dalam bahasa Arab yang berarti bulan yang disucikan atau dihormati.

Pada masa dulu, masyarakat Arab tidak pergi berperang pada bulan ini karena menganggap sebagai bulan yang suci.

Muharram merupakan bulan yang suci karena pada bulan tersebut terjadi sejarah penting dalam Islam, yaitu Nabi Muhammad SAW melakukan hijrah dari Mekkah ke Madinah.

Momen itu menjadi penanda awal kejayaan dakwah Islam yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.

Dikutip dari Bangkapos.com, dibawah ini dibahas arti dan makna Tahun Baru Islam 1 Muharam sebagaimana dilansir dari video di kanal YouTube kakovie bercerita yang diunggah pada 20 Agustus 2020.

1. Hijrahnya Nabi Muhammad SAW

Dikutip dari video, 1 Muharam Tahun Baru Islam ditandai dengan peristiwa besar yakni hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Kota Makkah ke Madinah.

Sehingga, pada saat itu disepakati bahwa 1 muharam adalah hari pertama dalam Kalender Hijriah atau tahun baru Islam dan tahun 1 Hijriah adalah ketika Nabi Muhammad SAW bersama Abu Bakar hijrah dari Mekkah ke Madinah pada 622 Masehi.

1 muharam juga diperingati sebagai pengingat peristiwa penting saat Nabi Muhammad SAW hijrah dari Mekkah ke Madinah yang kemudian melahirkan agama Islam.

Setelah Nabi Muhammad SAW hijrah, Islam mengalami perkembangan pesat dan semakin menyebar hingga ke Mekkah dan wilayah sekitarnya.

Nabi Muhammad SAW memutuskan hijrah setelah memperoleh wahyu dan perintah dari Allah untuk menyebarkan ajaran Islam ke masyarakat.

Sebenarnya, hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah merupakan peristiwa hijrah ketiga selepas hijrah ke Habasyah dan Thaif.

Namun, peristiwa hijrah ke Madinah inilah yang merupakan tonggak awal pembentukan masyarakat Islam yang mandiri dan berdaulat.

Baca juga: Kumpulan Ucapan Tahun Baru Islam 2023 Bahasa Arab Penuh Doa Cocok untuk Status Medsos

2. Bentuk Perjuangan Nabi Muhammad dan Para Sahabat

Tahun baru Islam juga dimaknai sebagai semangat perjuangan yang tak kenal lelah dan putus asa dalam menyebarkan agama Islam oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.

Meskipun banyak tantangan dan rintangan, Nabi Muhammad SAW dan sahabat tak pernah menyerah atau pesimis.

Bahkan Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah meninggalkan tempat kelahirannya, saudara, dan harta bendanya hanya agar bisa memenuhi perintah dan wahyu yang diberikan Allah SWT.

3. Intropeksi diri

Pergantian Tahun Baru Islam juga dimaknai sebagai momen untuk intropeksi diri atau muhasabah.

Seiring waktu yang terus berjalan dan berlalu, dengan adanya tahun baru Islam, diharapkan umat muslim lebih mawas diri, introspeksi dan bermuhasabah atas segala tindakan dan perbuatan yang dilakukan selama 12 bulan.

Sekaligus memikirkan apa yang harus diperbaiki dan amalan apa yang harus ditinggalkan di tahun mendatang. (*)

Berita Terkini