POSBELITUNG.CO - Sebuah mobil pikap yang membawa rombongan emak-emak terguling di jalan Kelurahan Malakaji, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Insiden ini terekam dalam sebuah video yang kemudian menyebar luas di media sosial.
Dalam rekaman tersebut, tampak pikap melaju dengan kecepatan tinggi di jalanan yang menurun dan berbelok.
Saat memasuki tikungan, pengemudi terlihat gagal mengendalikan laju kendaraan.
Akibatnya, pikap oleng dan terguling ke sisi kiri jalan.
Teriakan panik terdengar dari para penumpang yang berada di bagian belakang pikap.
Beberapa dari mereka tampak terpental keluar saat kendaraan terbalik.
Anak-anak yang ikut dalam rombongan juga menjadi korban dan mengalami syok.
Ibu-ibu yang selamat langsung terlihat menggendong anak-anak yang menangis histeris.
Sejumlah warga sekitar yang melihat kejadian tersebut langsung mendekat untuk membantu.
Salah seorang warga tampak menyiram bagian mesin mobil dengan air untuk mengantisipasi kebakaran.
Kondisi mobil terlihat ringsek di bagian kiri akibat benturan saat terguling.
Kejadian tersebut kemudian dikonfirmasi oleh Kasat Lantas Polres Gowa, AKP Muh Muaz.
Ia menyatakan bahwa dari video yang beredar, sopir diduga mengemudi secara ugal-ugalan.
“Sopir tidak mengerem saat menikung, malah menambah kecepatan,” jelas Muaz, Senin (4/8/2025).
Hingga kini, pihak kepolisian masih menyelidiki lebih lanjut penyebab pasti kecelakaan.
Muaz menyebutkan bahwa sementara ini belum ada laporan mengenai korban jiwa.
Namun, ia tetap memerintahkan anggotanya untuk menelusuri seluruh fasilitas kesehatan di sekitar lokasi.
"Saya sudah perintahkan personel untuk mendatangi puskesmas terdekat," ungkapnya.
Pihaknya juga tengah mengumpulkan keterangan dari saksi yang berada di lokasi kejadian.
Beberapa warga setempat sudah mulai dimintai keterangan oleh petugas kepolisian.
Polisi juga sedang memeriksa kemungkinan adanya unsur kelalaian dalam kejadian ini.
Pengemudi pikap juga akan diperiksa lebih lanjut terkait kelayakan surat kendaraan dan SIM.
Peristiwa ini memicu kekhawatiran masyarakat terkait keselamatan penggunaan kendaraan bak terbuka.
Mobil jenis pikap sebenarnya tidak diperuntukkan untuk mengangkut penumpang di bagian belakang.
Namun, praktik seperti ini masih sering dijumpai di sejumlah daerah.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tidak lagi menggunakan pikap sebagai kendaraan angkut orang.
Selain membahayakan penumpang, hal tersebut juga melanggar aturan lalu lintas.
Investigasi atas insiden ini akan terus dilakukan untuk memastikan tidak ada korban yang terlewat.
Muaz menambahkan, informasi lanjutan akan segera disampaikan setelah pemeriksaan selesai.
Kondisi pengemudi dan para penumpang yang terlibat juga masih terus dipantau.
Kecelakaan ini menjadi peringatan penting akan pentingnya keselamatan berkendara.
Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Sopir Ugal-ugalan, Pikap yang Bawa Rombongan Emak-emak Terguling di Jalan