Berita Belitung

Harga Ikan Laut Picu Inflasi, BI Ajak Warga Belitung Belanja Bijak dan Maksimalkan Cold Storage

Penulis: Adelina Nurmalitasari
Editor: Kamri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

IKAN LAUT - Ilustrasi lapak ikan laut. (Insert) Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bangka Belitung, Beny Okta Tutuarima.

POSBELITUNG.CO, BELITUNG — Bank Indonesia menyoroti tingginya kontribusi komoditas hasil laut terhadap inflasi di Kabupaten Belitung dan Belitung Timur.

Masyarakat diajak untuk lebih bijak dalam berbelanja dan tidak hanya bergantung pada ikan laut sebagai sumber konsumsi utama untuk menekan lonjakan harga tersebut.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bangka Belitung, Beny Okta Tutuarima menjelaskan ikan kerisi, ikan bulat, daging ayam ras, dan bawang merah tercatat sebagai penyumbang inflasi pada Juli lalu.

Sebagian besar komoditas itu berasal dari laut dan sangat bergantung pada kondisi cuaca.

“Karena itu kami juga sudah melakukan sosialisasi kepada ibu-ibu PKK, Bhayangkari, Jalasenastri, Chandra Kirana, Pia Ardhya Garini, termasuk Dharmawanita.

Harapannya, keluarga bisa menjadi corong pengendalian inflasi, karena konsumsi dimulai dari rumah.

Misalnya ikan laut menjadi penyumbang inflasi, apakah bisa diganti atau diversifikasi dengan ikan air tawar,” kata Beny kepada Posbelitung.co di sela kegiatan capacity building pengendalian inflasi, Rabu (20/8/2025).

Baca juga: Prakiraan Cuaca Bangka Belitung Seminggu ke Depan, BMKG Imbau Waspada Hujan Sedang hingga Lebat

Diversifikasi yang dimaksud adalah mengalihkan konsumsi dari komoditas yang harganya cenderung fluktuatif ke bahan pangan lain yang lebih stabil dan mudah dijangkau.

Menghadapi akhir tahun yang rawan cuaca ekstrem, Bank Indonesia juga meminta pemangku kepentingan untuk mengoptimalkan sarana penyimpanan agar stok pangan tetap terjaga saat pasokan terganggu.

“Kemarin kami sempat diskusi dengan Balai Mutu Perikanan.

Potensi perikanan di Belitung cukup banyak, tapi pemanfaatan sarana seperti cold storage belum optimal.

Penyimpanan ini bisa digunakan untuk bawang maupun ikan sehingga ketika ada masalah cuaca masih ada stok yang bisa dikeluarkan dan dijual,” jelasnya.

Sebagai wilayah kepulauan, Belitung masih cukup bergantung pada pasokan pangan dari luar daerah.

Beny menegaskan perlunya sinergi dan kolaborasi antara pemerintah dengan pelaku usaha agar penyimpanan dan distribusi stok pangan dapat dijadwalkan dengan tepat demi menjaga stabilitas harga. 

(Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari)

Berita Terkini