Apakah Orang Munafik Ditempatkan di Dasar Neraka, Ini Penjelasan Buya Yahya

Buya Yahya menjawab dalam kanal YouTube Al-Bahjah TV, saat seseorang bertanya perihal munafik.

Editor: Alza
YouTube Al-Bahjah TV
BUYA YAHYA - Penceramah Buya Yahya menjawab pertanyaan jemaah. 

POSBELITUNG.CO -- Penceramah Buya Yahya membagikan tausiah tentang orang munafik.

Ada pertanyaan jemaah tentang kondisi orang munafik di akhirat nanti.

Apakah benar orang munafik akan ditempatkan di dasar neraka?

Dalam surah An-Nisaa ayat 145 berbunyi, 'sungguh, orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka.

Dan kamu tidak akan mendapatkan penolong pun bagi mereka.'

Buya Yahya menjawab dalam kanal YouTube Al-Bahjah TV, saat seseorang bertanya perihal munafik.

"Mengapa Allah begitu benci dengan orang munafik? Sehingga ia berada di tingkat paling bawah neraka," tanya seorang jamaah melalui ponsel pintarnya.

Perlu diketahui, munafik merupakan sifat dusta tidak hanya kepada orang lain, tapi juga kepada Allah SWT.

Munafik adalah orang yang menampakkan sesuatu yang sejalan dengan kebenaran di depan orang banyak, namun kondisi batinnya atau perbuatan yang sebenarnya tidak demikian.

Orang yang munafik penuh akan kepura-puraan karena apa yang diucapkannya tidak pernah sesuai dengan apa yang ada dalam hatinya.

Contoh munafik yang ada di dalam Surah An-Nissa, yakni seseorang yang mengaku Islam, namun batinnya tidak Islam.

Seseorang yang sholat dengan kaum Muslimin, namun dihatinya tidak ada iman.

Ia melakukan itu hanya karena kepentingan pribadi, hal ini adalah dusta.

Munafik adalah sifat yang sangat buruk.

Orang seperti ini maka tempatnya adalah di dasar neraka.

"Maka dia tempatnya di dasar neraka, ada di keraknya api neraka. Karena munafik itu nggak seneng, manusia juga nggak seneng dengan orang munafik," kata Buya Yahya.

"Munafik sifat yang sangat jelek, berdusta dia, khianat," sambunga Buya Yahya menambahkan.

Terkadang kita melihat dari luar, seseorang nampak sangat soleh dan beriman, namun ternyata ia adalah seorang ahli neraka.

Lantaran tidak ada iman yang sesungguhnya, itu semua dilakukan karena faktor ikut-ikutan saja.

"Makanya orang beriman itu ada yang dzahirnya beriman, tapi ternyata dia ahli neraka.

Itu tadi munafik, dia nggak iman secara sesungguhnya, hanya karena ikut-ikutan saja," jelas Buya Yahya.

Ternyata sifat orang munafik ini sudah ada sejak dulu, yakni pada zaman Nabi.

Hanya saja munafik orang dulu dengan sekarang berbeda.

Sekarang, orang sangat mudah menuduh orang lain sebagai munafik, sementara dulu semua dilakukan berdasarkan petunjuk dan perintah Allah SWT.

"Pada zaman Nabi sudah ada orang munafik, cuman bedanya kalo Nabi mengatakan 'si fulan munafik karena mendapatkan wahyu', tapi kalau kita, tolong tidak boleh menunjuk fulan munafik, hati-hati," ingat Buya Yahya.

Al Quran jelas mengatakan, orang munafik memang tempatnya di dasar neraka.

Namun seorang manusia tidak dibenarkan menuduh orang lain sebagai munafik, lantaran menusia tidak mengetahui isi hati sesama manusia.

"Memang itu kan berita dari Al Quran, dari Allah, bahwasannya ornag munafik berada di dasar jadi keraknya neraka jahanam, 

tapi nggak boleh kita mengatakan 'ente munafik', memang kita tahu hatinya orang?" jelas Buya Yahya.

Nabi pernah menjelaskan beberapa ciri orang munafik, misalnya berdusta jika berbicara dan ingkar jika berjanji.

Meskipun telah dijelaskan, tetap tidak dibolehkan menuduh seseorang munafik.

"Yuk kita bersih diri saja deh, nggak usah main tunjuk munafik. Lah kalau nuduh munafik ke sini (diri sendiri) lho, jangan ke sana (orang lain)," kata Buya Yahya.

"Orang mungkin kelihatan Masya Allah perilakunya, tapi ternyata ia sedih malam hari. Anda tidak tahu malam hari dia nangis bisa jadi," sambung Buya Yahya.

"Munafik memang tempatnya di dasar neraka jahanam, tapi bukan untuk kita arahkan ke sana (orang lain)," tegas Buya Yahya.

(Posbelitung.co)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved