Dugaan Bullying di Belitung Timur
Orang Tua Korban Korban Bullying di Belitung Timur Terpukul Lihat Video Anaknya Dibully
Kejadian bermula ketika sang anak dibawa oleh temannya. Mulyati mengira anaknya hanya ingin main bersama temannya.
Penulis: Yunita Karisma Putri | Editor: Novita
POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Mulyati (29) dan Suryadi (35), orang tua siswi korban dugaan bullying Kecamatan Manggar, di Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, begitu terpukul melihat anaknya kini terbaring lemah di tempat tidur.
Ia tak menyangka anak sulungnya itu akan menjadi korban perundungan oleh teman sekolahnya.
Bagi mereka, melihat dalam video anaknya dianiaya menjadi momen tak terlupakan dalam hidupnya.
Kejadian bermula ketika sang anak dibawa oleh temannya. Mulyati mengira anaknya hanya ingin main bersama temannya.
"Dia pulang hari Minggu sekitar pukul 16.30 WIB, dia diam langsung menuju ke kamar terus berbaring," ungkap Mulyati kepada Posbelitung.co, Selasa (2/9/2025).
Sang ibunda sama sekali tak menyimpan rasa curiga saat sang anak langsung masuk kamar.
Namun tak lama kemudian, bibi korban berkunjung ke rumah dan memberitahu kabar yang begitu menyayat hati.
"Setelah magrib, bibi kami ke rumah memberitahu video dari Facebook, ada bullying, kaget liat yang baju kuning itu anak kami," jelas Suryadi.
Dengan segera, mereka langsung memastikan ke sang anak. Namun sang anak tak mengaku.
"Kami tanyakan ke dia, habis dipukul orang ya? Dia menjawab tidak. Ayo ngaku jangan bohong ada videonya itu, baru dia ngaku," tutur Mulyati.
Ia mengungkapkan sang anak takut untuk mengakui kondisi yang sebenarnya, dikarenakan ia diancam akan dibully kembali oleh pelaku saat mereka di sekolah.
"Tidak terima anak kami dipukul, langsung kami melapor ke polres, langsung ada diproses dan melakukan visum," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, viral video singkat yang merekam aksi dugaan perundungan atau bullying siswi SMP di Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur (Beltim), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Minggu (31/9/2025).
Polisi tengah menangani kasus bullying ini.
Dari rekaman video memperlihatkan seorang anak perempuan berbaju warna hitam melakukan kekerasan fisik kepada anak perempuan lainnya yang berbaju kuning.
Korban dalam video itu hanya diam tanpa perlawanan.
Setelah ditelusuri, korban merupakan siswi salah satu SMP negeri di Manggar yang kini sedang duduk di bangku kelas VII.
Korban berinisal J, berusia 15 tahun. Sedangkan terduga pelaku utama adalah teman satu sekolah dengan J.
Ia dibantu temannya dari sekolah lain saat menganiaya korban.
Polisi Tindaklanjuti
Polres Belitung Timur menerima laporan terkait kasus bullying yang menimpa siswi SMP di Kecamatan Manggar. Hal ini disampaikan langsung oleh Kasat Reskrim Polres Belitung Timur, AKP Ryo Guntur Triatmoko.
“Laporan sudah kami terima, dan tadi kami pukul 10.00 WIB lakukan mediasi dengan keluarga korban, pelaku, pihak sekolah, Dinas Pendidikan Belitung Timur dan Unit PPA Polres Belitung Timur,” kata AKP Ryo kepada Posbelitung.co, Senin (1/9/2025).
Mediasi juga didampingi oleh Komnas Perlindungan Anak Provinsi Bangka Belitung dan Psikolog Klinis.
AKP Ryo mengungkapkan, meski telah dilakukan mediasi, pihak keluarga korban tetap ingin mendapatkan keadilan atas kasus yang telah terjadi.
“Setelah dimediasi, pihak keluarga masih sakit hati sehingga tetap ingin kasus ini ditindak ke jalur hukum,” tambahnya.
Ia juga menekankan pihaknya akan terus menindaklanjuti kasus perundungan ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Kami akan terus tindak lanjuti sesuai ketentuan SPPA (Sistem Peradilan Pidana Anak), korban dan pelaku masih anak-anak jadi harus sama-sama dilindungi,” ungkap AKP Ryo.
Disdik Turun
Menanggapi hal itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Belitung Timur langsung menindaklanjuti kasus ini.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Belitung Timur, Dedy Wahyudi menyampaikan pihaknya turun langsung ke SMP pelaku dan korban untuk menindaklanjuti kasus yang tengah viral itu.
“Barusan kami ke SMP si korban dan pelaku sekolah, kami bertemu dengan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan (TPPKSP) untuk mediasi tahapan penyelesainnya,” ucap Dedy kepada Posbelitung.co, Senin (1/9/2025).
Setelah dari SMP tempat sekolah korban dan pelaku, Dedy mengungkapkan pihaknya lanjut menuju dua SMP lain di Manggar.
“Pelaku dan korban dari sekolah yang sama. Namun pelaku dibantu teman-teman lainnya yang bersekolah di dua SMP berbeda Manggar, jadi kami lanjut menuju kedua sekolah tersebut,” jelas Dedy.
Hingga kini Dedy menekankan bahwa tahap penyelesaian masih berproses di masing-masing sekolah.
Lebih lanjut, Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung Timur berkomitmen untuk mengambil langkah tegas sesuai prosedur.
“Kami akan menindaklanjuti kasus ini sesuai dengan prosedur,” tegasnya.
Berkaca dari peristiwa ini, Dedy mengimbau kepada seluruh pelajar, guru dan orang tua di Belitung Timur tak segan untuk melaporkan dan menghindari tindakan bullying agar tercipta lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman.
Setop Unggah Video
Kasus bullying turut menyita perhatian dari Imelda Handayani yang merupakan Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Provinsi Bangka Belitung.
Imelda mengungkapkan keprihatinannya atas video perundungan yang telah tersebar itu.
“Saya benar-benar prihatin melihat videonya. Kita tidak boleh anggap sepele kasus ini. Kasihan korban, bukan hanya fisiknya tapi juga psikisnya,” kata Imelda kepada Posbelitung.co, Senin (1/9/2025).
Sejalan dengan itu, Imelda menegaskan supaya masyarakat berhenti menyebarluaskan video perundungan tersebut.
“Kami mengimbau masyarakat untuk berhenti menyebarluaskan video perundungan itu. Ingat ada hak anak yang harus dilindungi,” tegasnya.
Ia menjelaskan, jika korban tentu mengalami trauma atas bullying tersebut.
“Kalau videonya tersebar terus menerus, kasihan korban pasti semakin tertekan,” jelasnya.
(Posbelitung.co/Yunita Karisma Putri)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.