PT Timah Tbk

Produk Sambal Lingkung Dapuk Nyamen Apri Makin Dikenal Berkat Dukungan PT Timah Tbk

Berawal dari usaha rumahan dengan produksi kecil-kecilan, usaha Apriyani terus berkembang setelah menjadi Mitra Binan PT Timah Tbk.

Editor: Novita
IST/Dokumentasi PT Timah Tbk
SAMBAL LINGKUNG - Produk sambal lingkung dan wajik yang diproduksi UMKM Mitra Binaan PT Timah Tbk, Apri Yuliani, warga kawasan Air Anyir, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Aroma gurih ikan yang sedang disangrai bercampur harumnya rempah, tercium dari sebuah rumah di kawasan Air Anyir, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Di atas wajan besar, tangan sang pemilik rumah, Apri Yuliani, terampil mengaduk sambal lingkung khas Bangka yang merupakan kuliner lokal khas masyarakat Pulau Timah.

Apri memproduksi sambal lingkung dengan merek ‘Dapuk Nyamen Apri’ sejak 10 tahun lalu.

Berawal dari usaha rumahan dengan produksi kecil-kecilan, usaha Apriyani terus berkembang setelah menjadi Mitra Binan PT Timah Tbk

"Awalnya saya jualan kue, karena kita tinggal di dekat pantai jadi inisiatif bikin Sambal Lingkung apalagi bahan bakunya mudah, ikan itu banyak dekat. Alhamdullilah sampai sekarang, saya bisa memproduksi sambal lingkung dengan menggunakan ikan tenggiri, gagok, mayong, bahkan ikan hiu karena memiliki cita rasa yang lebih enak dan rempah-rempah," tuturnya, melansir laman timah.com.

Bagi masyarakat Bangka, sambal lingkung bukan sekadar makanan, tetapi warisan rasa dan bagian dari identitas yang diwariskan dari generasi ke generasi. 

Dalam memproduksi sambal lingkung, Apri terus menjaga cita rasa agar tetap orisinil.

Produk sambal lingkung Dapuk Nyamen Apri kerap dibawa dalam berbagai pameran sehingga semakin dikenal.

Kini, Apri memproduksi sekitar 5-6 kilogram sambal lingkung per minggu.

Bahkan pada momen tertentu seperti Lebaran dan keberangkatan jemaah haji, jumlah pesanan bisa meningkat drastis.

"Sambal lingkung saya pernah dibawa Amerika, bahkan pada musim haji banyak jemaah haji yang pesan sambal lingkung untuk dibawa ke Mekkah sebagai bekal makanan. Sambal lingkung ini tahan 5-6 bulan di suhu ruangan," ucapnya.

Sebagai Mitra Binaan PT Timah Tbk, ia mendapat dukungan mulai dari pelatihan, pendampingan, hingga pameran, yang membuat produknya semakin dikenal. 

Sehingga dirinya pun semakin semangat untuk memproduksi produk lainnya.

"Alhamdullillah setelah menjadi mitra binaan produk saya makin dikenal, waktu itu pernah pameran di Bandung dan saat itu produk saya langsung habis di hari pertama. Saya juga sering dilibatkan dalam pameran di Pulau Bangka, Pangkalpinang dan sekitarnya," kata Apri.

Bagi Apri, PT Timah Tbk tidak hanya membantu dirinya dari sisi permodalan untuk mengembangkan usaha, akan tetapi mendukungnya untuk terus berkembang dengan menghadirkan berbagai produk.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved