Berita Belitung
Desa Bantan Membalong Bakal Tambah Satu Kandang Baru Kapasitas 500 Bibit Ayam
Desa Bantan, Kecamatan Membalong, Kabupaten Belitung berencana memperluas usaha peternakan ayam petelur pada tahun 2026
POSBELITUNG.CO – Desa Bantan, Kecamatan Membalong, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berencana memperluas usaha peternakan ayam petelur pada tahun 2026 mendatang.
Menurut rencana akan ada penambahan satu kandang baru ayam petelur.
Kandang ayam itu diperkirakan akan mampu menampung 500 bibit ayam baru.
“Rencananya awal Januari 2026, BUMDes akan menambah satu kandang baru dengan kapasitas 500 ekor ayam bibit baru.
Itu tanpa penyertaan modal dari desa karena mereka sudah mandiri dari hasil panen,” kata Kepala Desa Bantan, Suhandi kepada Posbelitung.co, Jumat (17/10/2025).
Baca juga: Inovasi Bekisah Bapas Tanjungpandan, Pemasyarakatan Hadir Cegah Kenakalan Pelajar
Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Belitung.
Terutama dalam mengembangkan potensi lokal yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
Desa Bantan saat ini telah berhasil mengembangkan usaha peternakan ayam petelur.
Hasil panen mampu menghasilkan rata-rata 1.400 butir telur per hari dari dua kandang yang mereka kelola.
Dua kandang ayam petelur itu masing-masing dikelola oleh kelompok desa dan BUMDes.
Produksi harian yang dihasilkan sejauh ini bahkan sudah mampu memenuhi kebutuhan telur masyarakat setempat.
“Kalau untuk kebutuhan lokal sebenarnya sudah cukup.
Tapi kalau ada warga yang hajatan atau pesanan dari luar, hasil panennya belum bisa mencukupi.
Permintaan pasar telur ayam ini memang luar biasa,” tutur Suhandi.
Ia menceritakan usaha ayam petelur ini pertama kali dimulai pada awal tahun 2024.
Kala itu, mereka mengembangkan 750 ekor bibit ayam.
Langkah itu merupakan tindak lanjut dari Permendes Nomor 13 Tahun 2020 yang mendorong pengembangan ekonomi desa.
Sedangkan kandang kedua yang dikelola oleh BUMDes Bantan mulai beroperasi pada Mei 2025 dengan tambahan 900 ekor ayam.
Kandang ini dikembangkan sesuai dengan Permendes Nomor 3 Tahun 2025.
“Awalnya kami memilih beternak ayam petelur karena dulu kebutuhan telur di Desa Bantan masih didatangkan dari luar.
Sebelum membuka usaha, kami sempat rapat dengan para pemilik toko agar bisa menampung hasil panen telur dari desa,” kata Suhandi.
Walau telah berhasil, Suhandi tak menampik sempat mengalami kendala di awal.
Pihak desa sempat kehabisan modal lantaran kurang pengalaman dalam menghitung biaya pakan awal.
“Waktu itu salah perhitungan.
Modal untuk pakan awal tidak terakomodir, jadi kami sempat berhutang dulu untuk biaya makan ayam selama sebulan.
Tapi masuk bulan kedua, ayam sudah mulai bertelur, jadi usaha bisa berputar lagi,” jelas Suhandi.
Berbeda dengan kandang milik BUMDes yang sejak awal sudah memiliki perhitungan matang sehingga tidak menemui kendala berarti.
Kini, dua kandang ayam petelur di Desa Bantan sudah bisa dikatakan mandiri.
“Untuk kandang desa sudah mandiri di usia satu tahun tiga bulan.
Karena ayam mulai afkir di usia dua tahun, jadi sekarang sudah stabil produksinya,” jelas Suhandi.
Biaya operasional harian terutama untuk pakan menjadi fokus utama.
Namun semua sudah berjalan baik berkat dukungan manajemen dan pendapatan rutin dari hasil telur.
(Posbelitung.co/Dede Suhendar)
| Pembatasan Jam Malam Remaja di Belitung Disosialisasikan, Selaras Gerakan IKAN BELANAK |
|
|---|
| 41 Kasus Kekerasan Anak di Belitung, DSPPPA Deklarasikan Gerakan “Ikan Belanak” untuk Lindungi Anak |
|
|---|
| Bupati Belitung Timur Tekankan Semangat Kreativitas Generasi Muda |
|
|---|
| Humas Polres Belitung Pasang Spanduk Imbauan Stop Bullying, Wujudkan Sekolah Aman dan Nyaman |
|
|---|
| Mahasiwa Keluhkan Kondisi Asrama Pulau Lengkuas Semarang, Sering Banjir saat Hujan Lebat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/belitung/foto/bank/originals/20251017-Kepala-Desa-Bantan-meninjau-kandang-ayam-milik-BUMDes.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.