Begini Kebiasaan Euis dan 2 Putrinya Sebelum Dibunuh di Indramayu, Tingkah Anak Korban Jadi Sorotan
Tak hanya Sahroni, tetapi anaknya, Budi (45) dan menantu Euis (37), beserta dua cucu perempuannya, R (7) dan B (bayi berusia sekitar 11 bulan).
POSBELITUNG.CO - Kematian satu keluarga di Indramayu, Jawa Barat, masih menjadi misteri.
Pelakunya yang disebut-sebut sebagai orang dekat, belum ditangkap polisi.
Pembunuhan keji itu menimpa Sahroni (75), bos sarang burung walet di desanya.
Tak hanya Sahroni, tetapi anaknya, Budi (45) dan menantu Euis (37), beserta dua cucu perempuannya, R (7) dan B (bayi berusia sekitar 11 bulan).
Di TikTok @euisjuwita96, Euis aktif bersosial media bersama dua buah hatinya.
Dua anak perempuannya terlihat masih lugu dan lucu.
Terutama yang berusia tujuh tahun, sudah bisa menirukan ibunya tampil di TikTok.
Sepertinya R baru masuk kelas satu SD tahun ini.
Hal itu terlihat dari unggahan di TikTok, yang memperlihatkan R memamerkan perlengkapan sekolahnya.
Netizen yang menonton video di TikTok Euis merasa sedih dan berempati atas kematian korban.
Banyak netizen tak kuat membayangkan ketika dua bocah lucu itu dihabisi pelaku.
Sementara, Eusi juga kerap memamerkan harta kekayaan hingga uang gepokan yang memicu komentar publik.
Tak cuma itu, khalayak juga dibuat terenyuh dengan postingan terakhir korban yang bak mengisyaratkan perpisahan.
Diwartakan sebelumnya, satu keluarga di Paoman, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat ditemukan tewas dengan kondisi terkubur di satu lubang pada Senin (1/9/2025).
Jasad satu keluarga beranggotakan lima orang yakni Sahroni (75), anak dan menantu bernama Budi (45) dan Euis (40), serta dua anak berinisial R (6) dan B (11 bulan) itu ditemukan membengkak dengan kondisi memprihatinkan.
Sebelum meninggal dunia, keluarga Sahroni sempat membuat tetangga heran sekaligus curiga.
Sebab sejak hari Jumat (29/8/2025), keluarga Sahroni tak kelihatan ke luar rumah sama sekali.
Padahal biasanya Sahroni rajin ke masjid, Budi dan Euis selalu berada di warung sembakonya.
Namun selama tiga hari itu keluarga Sahroni tidak kelihatan di mata tetangga.
Hingga akhirnya pada Senin sore, keluarga menemukan keluarga Sahroni tewas terkubur di satu lubang.
Akun medsos korban
Kasus pembunuhan keluarga Sahroni hingga kini masih jadi misteri, publik dikejutkan dengan postingan korban semasa hidup di media sosial.
Salah satu korban yakni Euis rupanya aktif bermain TikTok.
Melalui akun bernama @euisjuwita96, Euis kerap membagikan aktivitasnya bersama kedua anaknya.
Namun yang paling disorot publik adalah soal kebiasaan mendiang Euis di akun TikTok-nya.
Euis terlihat beberapa kali memosting gepokan uang ratusan ribu.
Dalam postingannya itu, Euis melengkapinya dengan caption.
"Bisa dapet duren buanyaakk," tulis Euis dalam postingannya 7 Maret 2025.
Di foto pamer uang itu juga Euis beberapa kali menuliskan caption yang tak ada kaitan dengan duit.
Seperti pada 5 Juni 2025 lalu, Euis membagikan foto gepokan uang namun dengan caption bak ingin menyindir seseorang.
"Memilih diam itu lebih baik, daripada kita harus berperang dengan ego dan emosi orang lain, ikhlaskan saja orang lain mau memandang kita baik atau buruk," tulis Euis.
Selain pamer uang, Euis juga kerap memosting kegiatannya sebagai ibu rumah tangga dan mengurus warung sembako.
Euis juga beberapa kali membagikan foto aset kekayaannya seperti motor listrik, mobil, hingga rumah.
Profesi korban
Sering pamer uang gepokan, terungkap profesi dari Euis.
Diungkap keluarga, Euis adalah seorang ibu rumah tangga yang juga membantu bisnis sang suami, Budi.
Ponakan Sahroni, Niko Hadimulya menceritakan profil keluarga korban.
Diungkap Niko, almarhum Sahroni punya dua anak laki-laki, salah satunya adalah Budi, korban pembunuhan.
Di usia produktifnya saat muda, Sahroni bekerja sebagai pegawai bank.
Setelah pensiun, Sahroni pun membuat bisnis sarang walet di rumahnya.
"Pak Sahroni setelah pensiun itu dia punya usaha walet di rumahnya.
Jadi di samping halaman rumahnya itu ada bangunan untuk beliau usaha walet," ungkap Niko Hadimulya, dalam wawancara bersama Tribun Cirebon.
Sedangkan, putra Sahroni, Budi dulunya juga adalah pegawai bank.
Namun belakangan Budi memilih alih profesi sebagai pebisnis dan pedagang di rumahnya.
"Pak Budi awalnya dia sempat kerja di perbankan di suatu bank. Istrinya (Euis) ibu rumah tangga," pungkas Niko.
Sehari-hari Budi bekerja mengurus toko sembako miliknya yang berlokasi tak jauh dari rumah.
Budi kabarnya juga membidangi bisnis beras hingga telor grosiran.
"Terakhir mas Budi itu usaha sembako grosiran.
Dan istrinya itu ikut membantu usaha suaminya dan ikut berjualan juga," sambungnya.
Kini, kasus dugaan pembunuhan keluarga Haji Sahroni masih diselidiki Polres Indramayu.
Penyidik telah memeriksa lima orang yang berkaitan dengan kasus kematian Haji Sahroni sekeluarga.
Lima orang yang diperiksa antara lain adalah keluarga korban, karyawan korban, hingga tetangga sekitar.
Sampai saat ini polisi masih belum menangkap pelaku pembunuhan.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com
Pengakuan Keluarga Soal Bisnis Sahroni, Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu |
![]() |
---|
Inilah Diduga Pelaku Pembunuh Sahroni di Indramayu, 5 Jasad Ditumpuk Dalam 1 Lubang |
![]() |
---|
Kisah Ema Temukan Kaki Menyembul di Gundukan Tanah, Tempat 5 Jasad 1 Keluarga Ditemukan |
![]() |
---|
5 Orang 1 Keluarga Ditemukan Terkubur dalam Satu Lubang di Indramayu, Ada Bayi 7 Bulan |
![]() |
---|
Ombudsman Babel Komitmen Permudah Aduan Penyandang Disabilitas di Belitung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.