Ini Dialog Saat Brimob Amankan BAIS TNI di Lokasi Demo, Pangkat Saya Mayor
Peristiwa itu terjadi saat terjadi aksi massa berakhir ricuh di Jakarta, Kamis (28/8/2025) lalu.
POSBELITUNG.CO - Saat itu Mayor SS tengah duduk di atas motor, tak jauh dari SPBU.
Lalu, tanpa diduga ada seorang Brimob menarik dirinya dan menuduh sebagai peserta demo.
Mayor SS mengaku dirinya bukan pendemo, namun sedang bertugas.
Sempat terjadi selisih paham, sampai akhirnya Mayor SS mengeluar kartu tanda anggota (KTA) Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.
Peristiwa itu terjadi saat terjadi aksi massa berakhir ricuh di Jakarta, Kamis (28/8/2025) lalu.
Foto Brimob dan BAIS TNI itu beredar, dengan narasi seolah-olah ada penangkapan.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen (Mar) Freddy Ardianzah membeberkan faktanya.
BAIS TNI adalah singkatan dari Badan Intelijen Strategis Tentara Nasional Indonesia, yaitu lembaga intelijen militer yang berada di bawah komando Markas Besar TNI (Mabes TNI).
Tugas utamanya adalah menyelenggarakan operasi intelijen strategis untuk mendukung tugas pokok TNI.
Freddy mengungkapkan percakapan atau dialog yang terjadi antara kedua aparat tersebut saat kejadian.
Dialog tersebut ditampilkan Freddy dalam paparannya bersama foto yang viral tersebut.
Hal itu diungkapkannya saat konferensi pers bersama sejumlah Pejabat Utama Mabes TNI dan Pejabat Utama Mabes Polri di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta pada Jumat (5/9/2025).
Berikut ini isi dialog tersebut:
Brimob: "Kamu ikut-ikut demo?" (dengan nada suara keras)
TNI: "Saya tidak ikut demo, Pak,"
Brimob: "Kamu ngapain di sini kalau tidak ikut demo?"
TNI: "Maaf Bapak saya lagi menjalankan tugas,"
Brimob: "Kamu tugas apa? Kamu dari mana?"
TNI: "Saya dari BAIS"
Brimob: "Mana kamu dari BAIS? Kamu pakaian preman."
Kemudian anggota tertua dari Brimob memaksa personel BAIS TNI tersebut untuk menunjukkan identitasnya dengan nada suara keras sehingga personel BAIS TNI tersebut menunjukkan identitasnya.
Brimob: "Kamu pangkatnya apa?"
TNI: "Pangkat saya Mayor"
Anggota tertua dari Brimob yang bertugas tersebut melihat surat tugas personel BAIS TNI.
Dia memerintahkan untuk mengambil dokumen (berfoto) dengan anggota tertua dari Brimob kepada anggotanya.
Brimob: "Siapa yang tertua di kelompokmu?"
TNI: "Yang tertua di kelompok, saya, Pak"
Selanjutnya personel BAIS TNI tersebut dilepas dari pegangan anggota tertua dari Brimob.
TNI: "Maaf Pak saya dari tadi di belakang pasukan Brimob karena sedang melaksanakan tugas juga,"
Brimob: "Ya sudah Pak kalau begitu.
Selanjutnya saling berjabat tangan dan kartu tugas dikembalikan.
Anggota Brimob yang tertua tersebut kemudian kembali ke pasukan Brimob lainnya.
Kronologi
Freddy juga mengungkapkan kronologi kejadian tersebut.
Awalnya, kata dia, personel Bais TNI tersebut melaksanakan tugas dalam rangka memantau aksi unjuk rasa wilayah Jakarta dengan sektor Fly Over Slipi Jakarta Barat beserta empat anggotanya pada Kamis (28/8/2025).
Ia menjelaskan personel Bais TNI melaksanakan tugas intelijen sesuai dengan tugas pokoknya untuk melaksanakan deteksi dini dan cegah dini terhadap segala ancaman.
Oleh karena itu, kata Freddy, di manapun terdapat situasi yang mengancam, pasti akan ada anggota TNI di sana.
Berikut kondisi saat aksi massa, Kamis (28/8/2025).
Pukul 15.25 WIB sampai 17.05 WIB massa bentrok dengan pasukam Brimob di bawah jembatan Fly Over Slipi.
Pukul 17.05 WIB sampai 22.00 WIB massa selanjutnya dapat dipukul mundur oleh pasukan Brimob menuju Jalan Raya Peompongan.
Pukul 22.00 WIB sampai 23.15 WIB pasukan Brimob yang memukul mundur massa demo yang ada di Bendungan Hilir.
Selanjutnya pindah memperkuat pasukan Brimob yang mengarah ke kawasan Pejompongan.
Sehingga Mayor SS dan rekannya berbagi jarak sekitar 50 meter di area Pom Bensin karena adanya asap gas air mata.
Pada saat terpisah, Mayor SS duduk di atas motor yang sedang parkir di lokasi Pom Bensin.
Selanjutnya anggota tertua dari rombongan Brimob yang mengendarai sepeda motor patroli tiba-tiba menarik Mayor SS dan membawanya ke arah mobil rantis.
"Begitu foto, kemudian video konten yang salah, yang jelas-jelas sudah saya sampaikan itu hoax, kemudian dianalisa, itu outputnya itu pasti salah.
Jadi malah arahnya ke upaya untuk membenturkan antara aparat dengan masyarakat, kemudian antara aparat dengan aparat, antara TNI dengan Polri," kata dia.
"Terkait dengan anggota Bais TNI ini, foto ini, bahwa foto ini memang benar, saya sampaikan.
Bahwa foto ini memang benar adalah anggota Bais TNI, karena sudah jelas di situ.
Yang saya sangkal adalah narasinya, karena narasi yang disampaikan itu ditangkap Polri, yang kedua adalah provokator," ucapnya.
Ia juga menegaskan tidak ada anggota TNI yang ditangkap maupun menjadi provokator dalam rangkaian unjuk rasa dan kericuhan di sejumlah wilayah di Indonesia.
Freddy pun membeberkan empat hoax lain yang beredar pada saat dan setelah aksi unjuk rasa yang melukai hati para prajurit dan institusi TNI.
"Sudah kita komunikasikan dengan rekan-rekan Polri sampai dengan saat ini tidak ada anggota TNI yang ditangkap oleh Polri," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di tribunnews.com
Ini Alasan Kompol Cosmas Tak Layak Dipecat Sebagai Polri, Pernah Ditembak di Poso |
![]() |
---|
Muncul Narasi Bais, Intel TNI Ditangkap Brimob Saat Demo di Jakarta, Ini Fakta Sebenarnya |
![]() |
---|
Jawaban Kompol Cosmas Anggota Brimob Soal Putusan Sidang Dipecat dari Polri, Rencana Banding ? |
![]() |
---|
Inilah Isi Konten Laras Faizati Diduga Hasut Massa Agar Bakar Mabes Polri, Jadi Tersangka, Kena PHK |
![]() |
---|
Ini Pembelaan Bripka Rohmat Sopir Mobil Brimob Lindas Ojol, Dianggap Janggal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.