Biodata
Biodata Irjen Krishna Murti, Dituduh Selingkuh dengan Kompol AP, Pernah Lakukan Aksi Heroik
Polwan itu diduga berinisial AP alias Anggie, yang menjalin hubungan khusus dengan Irjen Krishna Murti sejak 2018 hingga 2025.
POSBELITUNG.CO - Biodata Irjen Krishna Murti atau KM, ramai disebut berselingkuh dengan seorang perwira Polisi Wanita (Polwan).
Polwan itu diduga berinisial AP alias Anggie, yang menjalin hubungan khusus dengan Irjen Krishna Murti sejak 2018 hingga 2025.
Anggie diketahui berpangkat Kompol yang menyandang gelar S.I.K. dan M.Si.
Belum ada keterangan resmi mengenai tuduhan perselingkuhan ini.
Pejabat Mabes Polri mulai dari Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim hingga Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho kompak bungkam.
Kompolnas yang sudah bersuara, minta klarifikasi resmi dari Polri karena kasus ini makin liar di media sosial.
Ditambah belakangan muncul tagar publik #SkandarKrishnaMurti dan #Bersihkan Polri sebagai bentuk kekecewaan masyarakat
"Akan kita minta klarifikasi ya," kata Komisioner Kompolnas, Yusuf Warsyim saat dihubungi, Selasa (16/9/2025).
Yusuf tak bisa berbicara banyak terkait isu dugaan perselingkuhan yang termasuk dalam kategori pelanggaran kode etik anggota Polri itu.
"Masalahnya pun diduga masalah rumah tangga. Setidaknya, jika ditarik ke norma kode etik ruangnya.
Ruangnya ada pada pelanggaran etika kepribadian atau bisa juga etika kelembagaan. Tapi tentu ini tetap perlu Kompolnas mendapatkan klarifikasi," jelasnya.
Profil Krishna Murti
Jabatan baru Irjen Krishna Murti yakni Staf Ahli Manajemen (Sahlijemen) Kapolri.
Tanggal Mutasi 5 Agustus 2025
Surat Telegram: ST/1764/VIII/KEP/2025
Latar belakang: diduga terkait pelanggaran etik berupa hubungan pribadi dengan seorang Polwan
Dikabarkan juga jika kasus ini sudah dilakukan sidang kode etik dan profesi namun luput dari sorotan media massa.
Beda nasib dengan Irjen Krishna Murti, Kompol AP disebut masih menjalani proses sidang etik.
Sanksi yang menantinya bisa sangat berat, mulai dari penurunan pangkat hingga pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH).
Irjen Krishna Murti menjabat sebagai Kadivhubinter Polri sejak Oktober 2022 hingga Agustus 2025.
Ia juga sempat terlebih dahulu menjabat sebagai Karomisinter Divhubinter Polri.
Rekam jejak Irjen Krishna Murti sebagai anggota polisi cukup cemerlang.
Nama Krishna Murti pernah menjadi perhatian publik saat aksinya dalam menumpas kejahatan teroris di sekitar Plaza Sarinah Jakarta Pusat bersama anak buahnya, Ferdy Sambo.
Krishna juga berperan penting dalam pengusutan kasus kopi sianida yang menewaskan Wayan Mirna Salihin oleh pelaku Jessica Kumala Wongso.
Irjen Krishna Murti juga pernah viral karena pangkatnya disalip oleh anak buahnya sendiri, Ferdy Sambo.
Kala itu, Krishna Murti masih menyandang pangkat Brigadir Jenderal atau Brigjen atau jenderal bintang 1, sedangkan Ferdy Sambo sudah berpangkat Irjen atau bintang 2.
Krishna Murti lahir di Ambon, Maluku, pada 15 Januari 1970.
Ia memiliki seorang adik yang kini menjadi jenderal di TNI AD, yakni Letjen TNI Mohammad Fadjar.
Ayah Krishna Murti merupakan seorang purnawirawan TNI AD bernama Brigjen TNI (Purn) H Bom Soerjanto.
Irjen Krishna Murti merupakan alumni Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1991.
Di Akpol, ia satu angkatan dengan Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Krishna Murti telah meraih gelar S3 jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Padjajaran (Unpad) pada tahun 2024.
Nama lengkap berikut dengan gelarnya yakni Irjen Pol. Dr. Krishna Murti, S.I.K., M.Si.
Karier Irjen Kirshna Murti sudah malang melintang di dalam Korps Bhayangkara.
Berbagai jabatan strategis di Polri sudah pernah diembannya.
Krishna Murti tercatat pernah menjabat sebagai Pama Polda Jateng (1991), Kapolsek Randudongkal Polres Pemalang Polda Jateng (1993), Pengasuh Taruna Akpol (1994), Komandan Kontingen Pasukan Perdamaian Polri (1996), dan Kanit Serse Polwiltabes Surabaya Polda Jatim (1997).
Selain itu, ia juga sempat menduduki posisi sebagai Sespri Kapolda Metro Jaya (2000), Kapolsek Metro Penjaringan (2001), Koorspripim Kapolda Metro Jaya (2004), Kasat Reskrim Polres Metro Jakut (2005), dan Wakapolres Metro Depok (2006).
Karier Krishna Murti makin moncer setelah ia dipercaya untuk mengajar sebagai Dosen Lemdikpol pada tahun 2009.
Pada tahun 2010, ia dimutasi menjadi Penyidik Madya Unit II Dit II/Eksus Bareskrim Polri.
Setelah itu, jenderal asal Ambon ini diangkat sebagai Kapolres Pekalongan Polda Jateng pada tahun 2011.
Pada tahun yang sama, Krishna Murti kemudian dipercaya untuk bertugas sebagai Staf Perencanaan PBB di New York.
Satu tahun kemudian, ia ditugaskan menjadi Penerjemah Utama Divhubinter Polri.
Semenjak itu, karier mantan atasan Ferdy Sambo ini makin meroket.
Pada tahun 2015, Krishna Murti dipercaya untuk mengemban jabatan sebagai Dirreskrimum Polda Metro Jaya.
Kemudian, Kapolri saat itu yakni Jenderal Pol Tito Karnavian memutasi Krishna untuk menduduki posisi sebagai Wakapolda Lampung pada tahun 2016..
Tak berselang lama, di tahun yang sama, ayah 2 anak ini lalu diutus untuk mengisi kursi jabatan sebagai Kabagkembangtas Romisinter Divhubinter Polri.
Pada 2017, ia didapuk menjadi Karomisinter Divhubinter Polri.
Pada 2022, dia lalu diangkat menjadi Kadiv Hubinter Polri pada tahun 2022.
Setelah itu, Krishna dimutasi menjadi Staf Ahli Kapolri pada Agustus 2025.
Irjen Krishna Murti pertama kali menjadi sorotan saat memperlihatkan aksi tembak menembak melawan teroris di peristiwa Bom Sarinah pada Januari 2016.
Saat kejadian, Krishna Murti merupakan perwira yang terdepan saat baku tembak dengan pelaku teroris di Thamrin.
Sejak saat itu, Krishna Murti sontak jadi idola kaum hawa lantaran aksi heroiknya memimpin penyergapan teroris bom Sarinah.
Gaya Krishna Murti kala itu mengenakan kacamata hitam, rompi anti peluru, berkemeja hitam, dan celana warna 'khaki'.
Jenderal bintang 2 ini terlihat gagah.
Krishna Murti selalu berada di depan dalam peristiwa bom Sarinah, memberi aba-aba pada anak buahnya, termasuk Ferdy Sambo untuk bisa menertibkan keadaan.
Tribunnews.com sudah mencoba menghubungi Irjen Krishna Murti soal tudingan kepada dirinya itu. Namun, hingga kini Krishna Murti belum membalas pesan.
Pernah diperiksa
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar saat itu mengatakan, Divisi Profesi dan Keamanan Polri telah melakukan klarifikasi kepada Wakil Kapolda Lampung Kombes Pol Krishna Murti.
Krishna Murti dimintai keterangannya mengenai sejumlah pemberitaan yamg menyebut dia menganiaya seorang perempuan.
"Dalam konteks penelusuran informasi, penyampaian klarifikasi pak Krishna pernah ada," ujar Boy di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (21/9/2016).
Boy mengakui bahwa proses klarifikasi tidak dilakukan secara terbuka.
Saat itu, tim dari Propam masih melakukan pendalaman terhadap pemberitaan yang viral di sosial media maupun media online.
Boy pun mengakui bahwa Divisi Propam telah memintai keterangan AW, perempuan yang fotonya beredar dan dikaitkan dengan Krishna, serta perempuan berinisial NW yang diberitakan sebagai korban.
"Ini lebih kepada objektifitas apa yang sebenarnya terjadi. Kadang-kadang itu berita online apakah benar kan banyak sekali hal yang juga tidak mengandung kebenaran," kata Boy.
Boy mengatakan, berbagai keterangan dari pihak-pihak yang dipanggil akan ditampung, termasuk informasi dari sumber yang didapatkan.
Nanti, Divisi Propam akan menguji kebenaran konten pemberitaan itu.
"Kita juga tidak bisa langsung men-judge ini pasti sebuah kebenaran. Kalau tidak didukung fakta jelas, justru kasihan juga pihak-pihak terkait tanpa ada fakta yang real, diopinikan dan diisukan bahwa peristiwa itu terjadi," kata Boy.
Kabar itu bermula dari sejumlah pemberitaan yang menyebut mantan pejabat Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya menganiaya teman perempuannya. Tak hanya itu, beredar juga foto-foto perempuan yang diduga korban dari Krishna.
Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian saat itu pun memerintahkan Divisi Propam untuk menindaklanjuti informasi tersebut.
"Nanti akan dilakukan penyelidikan secara tertutup," ujar Tito.
Sementara itu, Krishna membantah isu tersebut. Ia mengaku tidak tahu mengenai munculnya informasi yang menyebutnya menganiaya perempuan.
"Saya tidak tahu bagaimana peristiwanya. Saya tidak tahu mengapa dikaitkan dengan isu yang beredar. Insya Allah saya tidak pernah melakukan sebagaimana yang diisukan tersebut. Mudah-mudahan jawaban saya bisa mengklarifikasi isu miring yang beredar di luar," ujarnya.
Krishna menyerahkan penyelidikan mengenai isu miring tersebut kepada Propam Mabes Polri.
"Semua akan terang benderang nanti. Semoga nama baik saya bisa dipulihkan," ucapnya.
Hanya 2 Bulan Jadi Wakapolda Lampung, Krishna Murti Dimutasi ke Mabes Polri
Irjen Krishna Murti pernah dimutasi dari Lampung pada 2019 silam.
Dia menjabat sebagai Wakapolda Lampung kurang lebih 2 bulan, Juli-September 2019.
Lalu dimutasi ke Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri sebagai Kabagkembangtas Romisinter kemudian naik jadi Karomisinter dan akhirnya Kadiv Hubinter.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar saat itu meluruskan pemberitaan yang menyebutkan Kombes Krishna Murti dicopot dari jabatannya sebagai Wakil Kapolda Lampung karena tersandung kasus.
Mutasi Krishna yang relatif singkat pada jabatannya sebelumnya itu memang bertepatan dengan dugaan tindak kekerasan yang kini ditangani Divisi Profesi dan Pengamanan Polri.
"Tidak ada kaitan kasus. Itu kan mekanisme yang berjalan di Propam," ujar Boy kepada Kompas.com, Sabtu (24/9/2015).
Boy menyebutkan dua alasan mengapa Krishna dimutasi sebagai Kepala Bagian Pengembangan Kapasitas (Kabagkembangtas) Biro Misi Internasional Divisi Hubungan Internasional Mabes Polri.
Pertama, perubahan tipologi Polda Lampung menjadi tipe A membutuhkan pucuk pimpinan yang diisi oleh bintang dua dan bintang satu.
Sementara Krisna dianggap terlalu muda untuk diangkat menjadi Brigjen Pol.
"Krishna Akpol tahun 1991, oleh tim Dewan Kebijakan dianggap masih junior," kata Boy.
Alasan kedua, yakni kemampuan Krishna dibutuhkan untuk sidang umum Interpol di Bali pada November 2016.
Boy mengatakan, Krishna memiliki kemampuan di bidang hubungan internasional sehingga dibutuhkan menjadi salah satu tim.
Krishna diketahui memang berpengalaman di bidang tersebut. Pada 2011, ia menjadi staf perencanaan PBB di New York, Amerika Serikat.
Kemudian, tahun 2012, ia ditunjuk sebagai penerjemah Utama Divisi Hubungan Internasional.
"Polri akan jadi tuan rumah dari 190 negara nanti. Jadi butuh tenaga banyak karena masalah yang dibahas international crime," kata Boy.
(tribun network/thf/Tribunnews.com/Kompas.com)
Biodata Prof Arif Satria Calon Kepala BRIN Pengganti Laksana yang Didesak Mundur |
![]() |
---|
Biodata Djamari Chaniago, Eks Anggota DKP yang Pecat Prabowo Subianto dari ABRI |
![]() |
---|
Biodata Alimin Calon Hakim Agung Tak Lolos Uji Kelayakan, Disinggung Wakil Tuhan |
![]() |
---|
Biodata Benny K Harman, Anggota DPR Pelototi Calon Hakim Agung Soal Hukuman Mati |
![]() |
---|
Biodata Ahmad Assegaf Suami Tasya Farasya, Keturunan ke-8 Nabi Muhammad Digugat Cerai Istri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.