FN Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72 Jakarta Belajar Racik Bom dari Internet

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menyatakan kemampuan FN meracik bom di SMAN 72

Editor: Alza
Tribunnews.com/Istimewa
LEDAKAN SMAN 72 - Personel menemukan benda menyerupai senjata laras panjang, pelindung tubuh, dan pistol di dekat korban ledakan SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025). Temuan ini menjadi bagian dari penyelidikan polisi atas insiden ledakan saat salat Jumat. 

“Di RS Polri kami sudah membentuk tim terpadu, selain dari penanganan medis, tapi juga psikis.

Dan juga guna menghindari, kalau di RS sebelumnya anak ini ditaruh dalam satu ruangan yang ada beberapa orang.

Sehingga untuk mencegah terjadinya infeksi, makanya di RS Polri dalam satu ruangan," kata Budi, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (10/11/2025).

Selain itu, kata Budi, pemindahan tersebut juga untuk memudahkan penyidik dalam mendalami keterangan pelaku yang kini sudah dalam kondisi sadar. 

"Apabila dalam perkembangan kondisi kesehatan semakin baik, itu akan lebih memudahkan penyidik untuk meminta keterangan,” ujarnya.                                                                                 

Pelaku Masih di Bawah Umur

Budi menegaskan, pelaku berstatus anak berhadapan dengan hukum karena masih berusia di bawah 18 tahun. 

Sesuai aturan perundang-undangan, kepolisian wajib memberikan perlindungan khusus terhadap identitas pelaku.

"Kami harus menjaga identitas, ada perlakuan khusus terhadap anak tersebut.

Makanya kami juga mengimbau untuk kita bersama-sama tidak menuliskan nama asli dari orang yang kita maksud," tutur Kabid Humas.

"Hanya dengan inisial, termasuk menjaga privacy, artinya alamat, ini juga keluarga, karena tidak ada kaitan dengan peristiwa yang dilakukan oleh yang bersangkutan.

Untuk sama-sama kita mengimbau," sambungnya. 

Menurut Budi, penyidik masih mendalami keterangan dari pihak keluarga. 

Ia menyebut rilis resmi terkait perkembangan kasus ledakan akan disampaikan pada Selasa (11/11/2025).

"Nanti akan dihadiri dari Puslabfor Polri, ada Jibom Gegana, termasuk dari Dokkes akan menjelaskan secara detail kalau rekan-rekan ingin bertanya, kondisi apa saja terhadap korban," ucap Budi.                                                                                         

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved