Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk
Puluhan Korban Ambruk Ponpes Al Khoziny Dirujuk ke RS Siti Hajar
Puluhan korban insiden ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, terus berdatangan ke Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar
Penulis: Ilham Pratama | Editor: Teddy Malaka
POSBELITUNG.COM - Puluhan korban insiden ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, terus berdatangan ke Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar pada Sabtu malam (27/9/2025).
Hingga pukul 20.45 WIB, para wali santri terlihat memenuhi area rumah sakit untuk mencari informasi mengenai kondisi anak mereka yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.
RSI Siti Hajar menjadi salah satu rumah sakit rujukan utama dalam penanganan darurat, setelah musibah menimpa bangunan lima lantai ponpes yang roboh pada sore hari.
Berdasarkan data rumah sakit per pukul 19.37 WIB, tercatat 39 pasien telah ditangani oleh tim medis.
Jumlah itu kemudian bertambah hingga pukul 20.30 WIB, di mana total 44 pasien korban ambruknya bangunan tercatat sudah mendapatkan penanganan medis.
Proses skrining fisik langsung dilakukan begitu para korban tiba, untuk menentukan tingkat keparahan dan jenis penanganan yang dibutuhkan.
Wakil Direktur Pelayanan Medis RSI Siti Hajar, dr. Andiani, menjelaskan bahwa pihaknya menerapkan sistem klasifikasi berdasarkan kondisi korban.
Satu pasien masuk kategori zona merah atau kritis, satu pasien dalam kategori kuning atau luka berat, serta satu pasien dinyatakan meninggal dunia yang masuk kategori zona hitam.
Sementara itu, sebanyak 19 pasien yang masuk kategori zona hijau atau luka ringan sudah diperbolehkan pulang setelah mendapat pemeriksaan.
Adapun delapan pasien lainnya masih harus menjalani perawatan lebih lanjut, baik di ruang perawatan biasa maupun tetap di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk observasi intensif.
Menurut dr. Andiani, langkah ini dilakukan agar seluruh pasien bisa memperoleh penanganan yang lebih optimal sesuai kebutuhan medisnya.
Ia menambahkan, pihak rumah sakit juga telah menyiapkan tenaga medis tambahan untuk mempercepat alur penanganan.
Sejak sore hingga malam, suasana di IGD terlihat sangat sibuk.
Tim medis bekerja tanpa henti untuk memastikan setiap korban tertangani sesuai prosedur.
Atmosfer ruang perawatan dipenuhi dengan kesibukan, mulai dari pemeriksaan awal, pemberian obat, hingga tindakan medis lanjutan bagi pasien yang membutuhkan perhatian khusus.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.