Presiden Prabowo ke Babel

Presiden Prabowo Serahkan Aset Rampasan Negara Rp7 Triliun ke PT Timah Tbk

Presiden Prabowo Subianto tiba di kawasan PT Tinindo Internusa, Kota Pangkalpinang, Senin (6/10/2025) sekitar pukul 10.50 WIB.

Penulis: Ilham Pratama | Editor: Novita

POSBELITUNG.CO - Presiden Prabowo Subianto tiba di kawasan PT Tinindo Internusa, Kota Pangkalpinang, Senin (6/10/2025) sekitar pukul 10.50 WIB.

Ia datang menggunakan mobil Maung Garuda Limousine putih bertuliskan “Indonesia 1”, menandai kehadiran resmi kepala negara di lokasi acara penyerahan Aset Barang Rampasan Negara (BRN) kepada PT Timah Tbk.

Kedatangan Presiden disambut langsung oleh para pejabat tinggi negara yang telah menunggu di area acara.

Tampak hadir Jaksa Agung ST Burhanuddin, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, serta sejumlah menteri dan pejabat Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Beberapa di antaranya yaitu Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri ESDM, Wakil Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, serta Direktur Utama Mind ID dan Direktur Utama PT Timah Tbk yang lebih dulu tiba di lokasi.

Acara berlangsung di area smelter PT Tinindo Internusa, yang menjadi simbol pemulihan aset negara akibat praktik tambang ilegal di wilayah Bangka Belitung.

Penyerahan aset dilakukan secara berjenjang, dimulai dari Jaksa Agung kepada Wakil Menteri Keuangan, lalu diserahkan ke CEO Danantara, dan akhirnya diterima oleh Direktur Utama PT Timah Tbk.

Dalam keterangan usai acara, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah nyata pemerintah dalam menghentikan praktik pelanggaran hukum yang merugikan negara.

“Pagi ini saya ke Bangka. Kita sama-sama menyaksikan penyerahan rampasan negara dari perusahaan-perusahaan yang melakukan pelanggaran hukum,” ujarnya.

Aset yang diserahkan mencakup berbagai barang bernilai tinggi, seperti 108 unit alat berat, 99,04 ton produk kristal Sn, 94,47 ton crude tin, 15 bundle aluminium, serta logam timah, kendaraan, tanah, dan uang tunai dalam berbagai mata uang asing.

Presiden mengungkapkan nilai total aset yang berhasil disita mencapai antara Rp6 hingga Rp7 triliun, belum termasuk potensi tanah jarang atau monasit yang memiliki nilai jauh lebih besar.

“Tanah jarang ini luar biasa nilainya, satu ton bisa mencapai ratusan ribu dolar,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa total kerugian negara akibat tambang ilegal di kawasan PT Timah mencapai sekitar Rp300 triliun.

“Kerugian negara sudah 300 triliun, dan sekarang kita hentikan,” tegas Prabowo.

Setelah prosesi penyerahan selesai, Presiden meninggalkan lokasi pukul 12.15 WIB menuju Bandara Depati Amir.

Kunjungan tersebut menjadi simbol kuat komitmen pemerintah untuk menegakkan hukum di sektor pertambangan serta mengembalikan aset negara demi kepentingan rakyat. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Prabowo Ungkap Nilai Rampasan Negara dari Tambang Ilegal Area PT Timah Capai Rp 7 Triliun

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved