Warga Sepakat Tolak Kapal Isap di Tanjungmudong Manggar, Suratnya Nanti Dikirim ke Bupati dan DPRD

Kepala Desa Lalang, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur Radianta Alfiditri mengatakan, hasil kesepakatan warganya yang menolak keberadaan kapa

Penulis: Dedi Qurniawan |
POSBELITUNG/DEDY QURNIAWAN
Kades Lalang Radianta Alfiditri (POSBELITUNG/DEDY QURNIAWAN) 

Laporan wartawan Pos Belitung, Dedy Qurniawan

POSBELITUNG.COM, BELITUNGTIMUR - Kepala Desa Lalang, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur Radianta Alfiditri mengatakan, hasil kesepakatan warganya yang menolak keberadaan kapal isap di Tanjungmudong, Belitung Timur, akan diserahkan kepada Bupati dan Ketua DPRD Beltim.

"Hasil kesepekatan musyawarah ini akan kami buatkan berita acara. Akan kami kirimkan ke Bupati dan Ketua DPRD Beltim," ujarnya kepada Pos Belitung usai musyawarah warga Desa Lalang menyikapi keberadaan kapal isap di perairan Tanjungmudong, Manggar, Belitung Timur, Kamis (10/11/2016) malam.

Pria yang akrab disapa Alfi itu membenarkan apa yang menjadi kekhawatiran warga Desa Lalang, bahwa banyak potensi pulau-pulau kecil yang terancam dengan keberadaan kapal isap di perairan Tanjungmudong dan sekitarnya.

Potensi pariwisata dan mata pencaharian warga nelayan menjadi terancam.

"Daerah itu memang dikelilingi pulau-pulau. Kemudian ada juga gusong-gusong (pulau pasir), itu digunakan nelayan untuk berteduh saat angin kencang. Itu terancam habis (kalau ada operasional kapal isap)," ujar Alfi

Alfi mengatakan, gusong-gusong yang terdapat di kawasan tersebut sudah mulai ditanami Pohon Cemara untuk mengoptimalkan potensi pariwisatanya.

"Harapan kami pohon itu bisa tumbuh besar, nanti setelah besar dan jadi daratan, kami akan buat rumah persinggahan di sana bagi nelayan atau wisatawan yang berminat memancing. Itu harus ditata dari sekarang. Kalau ada (operasionalisasi) kapal isap, apa jadinya, ya percuma. Tapi yang jelas periuk nelayan jadi terganggu (kalau ada operasionalisasi kapal isap)," ucap dia

Pemerintah Desa Lalang, kata Alfi, sama sekali tidak tahu apa alasan keberadaan kapal isap di Tanjungmudong, Belitung Timur.

"Sampai saat ini tidak pernah ada surat, tidak pernah assalamualaikum. Apalagi berbentuk surat. 'Say hello' saja belum pernah ada," kata dia.

Pemerintah Desa Lalang menggelar musyawarah menyikapi keberadaan kapal isap di perairan Tanjungmudong, Kecamatan Manggar, Belitung Timur. Musyawarah ditutup dengan kesepakatan bulat: warga menolak keberadaan kapal isap di perairan Tanjungmudong, Manggar.

Warga merasa terancam.

Alfi menyebut, musyawarah dihadiri sekitar 60-an warga. 70 persen diantaranya adalah warga yang berprofesi nelayan, sisanya adalah tokoh masyarakat dan tokoh adat. Musyawarah digelar pukul 19.30 WIB, dan berakhir sekitar pukul 20.45 WIB.

Musyawarah, kata Alfi, digelar sebagai tindakan preventif agar wargabya tidak berbuat anarkistis. Selain itu pihaknya juga mencegah adanya upaya adu domba sesama warga. (*)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved