Mahfud MD Bilang SBY Kena Getahnya Karena Dulu Kurang Responsif Atas Kasus Antasari

Tribunnews.com mewawancarai khusus mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2008-2011, Prof Dr Mohammad Mahfud MD.

Editor: Kamri
Eri Komar Sinaga/Tribunnews.com
Mahfud MD 

POSBELITUNG.COM, TOKYO - Usai mendapatkan kebebasannya, Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar, langsung melancarkan manuver.

Terakhir, Selasa (14/2/2017), Antasari seret nama Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan Hary Tanoesoedibjo dalam kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen.

Baca: Dapat Dukungan Adik Nasrudin, Antasari Siap Mati Demi Kebenaran

Baca: Namanya dan Hary Tanoe Disebut-sebut Antasari, Inilah Pembelaan dari SBY

Baca: Pesan Anas Urbaningrum Dalam Surat Cinta untuk SBY di Hari Valentine

Baca: Saat SBY Memposting Respons Pertamanya Terhadap Antasari, Ternyata Presiden Jokowi Lagi Ini

Pernyataan tersebut dilontarkan Antasari setelah 8 tahun bungkam dan dirinya dijebloskan ke penjara.

Pakar Hukum yang juga mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2008-2011, Prof Dr Mohammad Mahfud MD menilai pernyataan tersebut terkait situasi politik Pilkada DKI Jakarta meskipun Antasari menyatakan tegas tak ada kaitan dengan Pilkada.

Tribunnews.com mewawancarai khusus mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2008-2011, Prof Dr Mohammad Mahfud MD.

Berikut petikan wawancara Tribunnews dengan Mahfud MD:

Apakah benar kasus Antasari yang mencuat belakangan ini tidak ada kaitan dengan Pilkada?

"Menurut saya pengungkitan kasus kriminalisasi oleh Antasari atas dirinya memang terkait situasi politik Pilgub DKI. Kesimpulan itu sulit dihindarkan," kata Mahfud MD.

Lalu apa bapak percaya kalau Presiden Jokowi juga ikut terlibat?

"Saya tak percaya kalau Presiden Jokowi yang melakukan serangan itu kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Saya pun tak percaya kalau Jokowi yang mendorong Antasari menyerang SBY dengan laporannya ke Bareskrim itu. Jadi menurut saya Jokowi memberi grasi ya biasa saja, apalagi sudah banyak yang sejak dulu mengusulkan pemberian grasi bahkan pembebasan Añtasari," ujar Mahfud.

Kalau begitu siapa yang melakukan serangan kepada SBY?

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved