Palestina Vs Israel

Gencatan Senjata di Gaza Mulai Berlaku, Tapi 2 Partai Koalisi Netanyahu Ini Tolak Kesepakatan

perjanjian untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza itu mendapat penolakan dari para menteri ekstremis zionis sayap kanan.

Editor: Kamri
Facebook GPO via Tribunnews.com
GENCATAN DI GAZA - Foto diambil dari Facebook GPO, Jumat (10/10/2025). Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (tengah) bersama Utusan Khusus AS Steve Witkoff (kiri) dan menantu Presiden AS Donald Trump, Jared Kushner (kanan) berpartisipasi dalam sidang ratifikasi perjanjian tahap pertama untuk Jalur Gaza dalam kabinet Israel di Yerusalem, Kamis (9/10/2025) malam. 

POSBELITUNG.CO – Proses gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina mulai berlaku menyusul pengumuman pemerintah Israel yang menyatakan menyetujui sebuah perjanjian untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza.

Termasuk melakukan pertukaran tahanan dengan faksi-faksi Palestina.

Namun, perjanjian untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza itu mendapat penolakan dari para menteri ekstremis zionis sayap kanan.

Menteri Keamanan Nasional sayap kanan, Itamar Ben Gvir menegaskan partainya Otzma Yehudit akan memberikan suara menentang fase pertama kesepakatan gencatan senjata yang diumumkan Israel.

Partai Otzma Yehudit tidak akan keluar dari koalisi Netanyahu saat ini, tapi dia memperingatkan jika Hamas tidak dibubarkan, maka Otzma Yehudit akan menjatuhkan pemerintah.

Tak hanya Ben Gvir, Menteri Keuangan Bezalel Smotrich juga mengumumkan partainya yaitu, Zionisme Religius akan menentang kesepakatan tersebut, seperti dlapor The Times of Israel.

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengumumkan menyatakan pemerintah menyetujui sebuah perjanjian untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza.

"Pemerintah yang dipimpin Benjamin Netanyahu telah menyetujui perjanjian untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza dan memulangkan semua sandera (tahanan Israel di Gaza)," bunyi pernyataan tersebut pada Jumat (10/10/2025).

Baca juga: Presiden Donald Trump Janji Buat Terobosan di Gaza, AS Akan Kontrol Israel

Pernyataan ini muncul usai kabinet Israel mengadakan sidang untuk pemungutan suara guna meratifikasi perjanjian tersebut.

Sidang kabinet Israel yang diperluas mulai Kamis (9/10/2025) malam untuk menyetujui kesepakatan guna mengakhiri perang di Jalur Gaza dan pertukaran tahanan.

Sidang itu dihadiri Steve Witkoff, utusan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, dan menantu sekaligus penasihat seniornya, Jared Kushner.

Setelah Israel mengumumkan persetujuannya terhadap perjanjian itu, maka gencatan senjata sudah mulai berlaku di Jalur Gaza.

Khalil al-Hayya, pemimpin Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) di Jalur Gaza mengumumkan poin-poin yang disepakati dalam perjanjian gencatan senjata tahap pertama dengan Israel.

Kesepakatan itu tercapai melalui negosiasi tidak langsung yang ditengahi oleh mediator Qatar dan Mesir, dengan partisipasi delegasi Amerika Serikat (AS) dan Turki, yang berlangsung di Sharm el-Sheikh, Mesir, sejak hari Senin (6/10/2025).

Kesepakatan itu berdasarkan proposal yang diajukan oleh Presiden AS Donald Trump pada akhir September 2025 lalu.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved