Terkait Makam yang Keluarkan Cairan Mirip Darah, Begini Penjelasan Ahli Geologi Usai Periksa Lokasi

"Kami datang meninjau lapangan, melihat kondisinya seperti apa. Kami pelajari," ujarnya kepada Tribunkaltim.com usai saksikan kuburan.

Istimewa
Kondisi kuburan yang sempat membuat geger warga Balikpapan. Foto diambil sekitar Sabtu (7/10/2017). 

POSBELITUNG.COM, BALIKPAPAN - Taman Pemakaman Umum (TPU) Muslim BDS II di Jalan Manunggal, Balikpapan, Kalimantan Timur sempat bikin geger.

Kuburan tersebut memunculkan keganjilan berupa cairan merah kental mirip darah yang keluar dari tanah.

Cairan yang sesekali bergelembung itu muncul tepat di bawah kuburan yang mengalami longsor.

Dikutip dari laman Tribun Kaltim, Senin (9/10/2017), kuburan itu kemudian dikunjungi oleh Tim Investigasi Geologi dari Sekolah Tinggi Teknik (STT) Migas Kota Balikpapan.

Enam orang anggota tim mendatangi TPU saat cuaca cerah pada pukul 08.00 WITA, Senin (9/10/2017).

Ketua Tim Investigasi Geologi STT Migas Balikpapan, Muhammad Aditya, menyatakan kunjungannya bertujuan untuk menilik perkembangan yang terjadi pada kuburan yang sempat ramai dibicarakan itu.

"Kami datang meninjau lapangan, melihat kondisinya seperti apa. Kami pelajari," ujarnya kepada Tribunkaltim.com usai saksikan kuburan.

Ia menyebutkan kubangan cairan merah dan tanah yang longsor sudah tak terlihat lagi, sehingga penelitian sulit untuk dilakukan.

Maka dari itu, mereka berencana mencari sampel cairan mirip darah tersebut, yang sempat diambil oleh ketua RT setempat.

"Perlu diteliti lebih mendalam lagi airnya. Kenapa bisa merah," tutur Aditya.

Dari fakta yang telah dikumpulkan, Aditya dan timnya membuat kesimpulan sementara.

Tanah kuburan yang longsor disebabkan oleh lapisan tanah yang bersifat tanah pasir, sehingga cepat mengalami penurunan jika terkena air.

Selain itu, tak ada vegetasi hijau di tanah kuburan, hanya tanah kering tanpa tumbuh-tumbuhan.

Bersangkutan dengan cairan merah mirip darah, Aditya hanya bisa mengonfirmasi cairan itu memang berasal dari dalam tanah.

"Saya lihat di tanggul dekat kuburan memakai kayu-kayu ulin. Biasanya kandungan dari kayu ulin warna kemerahan, lalu bercampur dengan air tanah," jelasnya.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved