Anak Suratinah Korban ke 4 Tol Batang-Semarang Dalam 2 Bulan, Warga Sebut Angker dan Lakukan Inii

Kawasan Jalan Raya Tambakaji, Ngaliyan, Semarang, yang kini telah berubah menjadi proyek jalan

Proyek Tol Batang-Semarang 

POSBELITUNG.CO, SEMARANG -- Kawasan Jalan Raya Tambakaji, Ngaliyan, Semarang, yang kini telah berubah menjadi proyek jalan tol Batang-Semarang dikenal angker oleh masyarakat sekitar.

Pasalnya, sudah ada empat nyawa melayang di lokasi tersebut dalam waktu kurang dari dua bulan sejak Januari 2018 lalu.

Kedua mata Suratinah menerawang jauh saat melintasi Jalan Raya Tambakaji, Kecamatan Ngaliyan ini.

Suratinah tak bisa menutupi kesedihannya setelah putranya, Nafi Yahya Nursati, meninggal dunia pada 7 Maret 2018 lalu.

Baca: Lucinta Luna Nyanyi Aku Wanita yang Sedang Jatuh Cinta Sebagai Pengakuan

Tampak Masjid di dekat proyek tol Batang-Semarang di Ngaliyan
Tampak Masjid di dekat proyek tol Batang-Semarang di Ngaliyan (tribunjateng/akhtur gumilang)

Jalan Tambakaji ini sendiri menjadi proyek ruas jalan tol Batang-Semarang untuk seksi IV wilayah Ngaliyan.

"Anak saya jadi orang keempat yang meninggal di proyek pembangunan jalan tol ini. Tiga orang Februari 2018 kemarin, terakhir ya 7 Maret itu, anak saya sendiri," ungkap Suratinah dengan nada berat kepada Tribunjateng.com, Selasa (27/3/2018).

Suratinah menjelaskan putranya meninggal akibat menghindari gundukan tanah proyek tol saat naik sepeda motor dekat rumahnya.

Jarak antara kampung Suratinah, Bringin Kulon RT 03/RW IV, dengan proyek tol sendiri tak begitu jauh.

"Meninggal dunianya saat di ujung tol sana," lanjutnya sambil mengarahkan telunjuk ke ujung proyel tol.

Ia menganggap rentetan kematian yang dialami anaknya serta tiga warga lainnya, menyimpan misteri.

"Saya masih ingat, padahal siangnya sempat azan di masjid, eh Pak Jupri (korban lain) tiba-tiba meninggal pas sholat," katanya sembari menunjuk Masjid.

Baca: Vonis Sidang Korupsi Pertamina, Kurniadi Menangis Dipelukan Sang Ibu

Menurutnya, peristiwa aneh yang menimpa warga sekitar diduga akibat gangguan makhluk gaib.

Maka dari itu, Suratinah bersama warga lainnya pada Jumat (23/3/2018) kemarin menggelar doa tolak bala.

Doa tolak bala itu digelar di Masjid terdekat, tempat Jupri, seorang imam masjid yang meninggal mendadak.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved