Ciri-ciri Penyakit Monkeypox atau Cacar Monyet Mirip Cacar Air?

Di akhir bulan April kemarin, ada sebuah penyakit yang terjadi untuk pertama kalinya di Singapura, teman-teman. Yaitu monkeypox atau cacar monyet.

Editor: Fitriadi
Ode/Dok. Majalah Bobo
Ilustrasi sakit 

POSBELITUNG.CO - Di akhir bulan April kemarin, ada sebuah penyakit yang terjadi untuk pertama kalinya di Singapura, teman-teman. Yaitu monkeypox atau cacar monyet.

Penyakit monkeypox atau cacar monyet ini merupakan disebabkan virus penyakit yang langka pada manusia, lo.

Selain baru pertama kali muncul di Singapura, penyakit ini juga baru pertama kali muncul di Asia.

Wah, apakah cacar monyet ini sama dengan cacar air?

Apakah Penyakit Cacar Monyet Bisa Menjadi Wabah?

Menurut WHO, monkeypox merupakan penyakit zoonosis virus atau penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia, teman-teman.

Virus monkeypox ini mirip dengan cacar pada manusia biasanya.

Meskipun dikatakan sebagai penyakit yang jauh lebih ringan daripada cacar air, monkeypox bisa saja berakibat fatal bila tidak ditangani dengan baik.

Seperti dilansir dari Straitstime.com, baru-baru ini dokter ahli spesialis penyakit menular dari Singapura, Dr Leong Hoe Nam berpendapat, bahwa masyarakat tidak perlu terlalu khawatir tentang penyebaran monkeypoxini, karena risiko untuk penularan di Singapura rendah.

 Menurut Dr Leong Hoe Nam, monkeypox sudah ada di negara lain seperti Inggris, dan tidak ada wabah setelahnya. Kalau tidak ada wabah di sana, kemungkinan wabah juga tidak terjadi di Singapura.

Tahun lalu, di Inggris ada tiga kasus monkeypox yang dilaporkan, dua di antaranya merupakan kasus bawaan dari para pelancong yang pernah mengunjungi Nigeria.

Demikian pula, Israel melaporkan satu kasus tahun lalu, kasus yang sama melibatkan seorang pelancong yang juga mengunjungi Nigeria.

Pada 2003, Amerika Serikat dilaporkan terdapat 47 kasus monkeypox, yang dikaitkan dengan pengiriman hewan yang diimpor dari Ghana.

Memperhatikan bahwa kasus-kasus monkeypox ini tidak menyebabkan penularan sekunder di negara-negara tersebut, Dr Leong berpendapat penularan secara masif tidak akan terjadi di Singapura.

Di Singapura, penyakit ini juga diderita oleh pasien yang baru mengunjungi pesta pernikahan di Nigeria. Kemungkinan ia mengonsumsi daging yang jadi sumber penularan penyakit tersebut.

Sumber: Grid.ID
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved