Johan Budi: Saya Tidak Bernafsu Kekuasaan

Johan yang kini menjabat Plt Wakil Ketua KPK mengatakan bahwa ia tak bernafsu terhadap harta, tahta, dan cinta.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi Sapto Pribowo menjalani fit and proper test di Komisi III DPR RI, di Kompleks Parlemen Jakarta, Senin (14/12/2015). Sebanyak sepuluh capim KPK akan menjalani fit and proper test oleh Komisi III DPR RI yang berlangsung dari Senin (14/12/2015) hingga Rabu (16/12/2015). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Edwin Firdaus

POSBELITUNG.COM, JAKARTA - Calon pimpinan KPK Johan Budi SP dicecar perihal hasrat politik dan perempuan.

Pertanyaan tersebut dilontarkan Komisi III DPR RI saat Johan Budi mengikuti uji kelayakan dan kepatutan yang digelar Komisi III DPR RI, Senin (14/12/2015)

Pertanyaan hasrat politik diajukan anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Dwi Ria Latifa, mengacu kepada nafsu politik Ketua KPK (non aktif) Abraham Samad.

Pada tahun 2014, Abraham terungkap pernah mendatangi orang di lingkaran PDIP, karena ditawari menjadi cawapres pendamping Jokowi pada Pilpres 2014.

Johan yang kini menjabat Plt Wakil Ketua KPK mengatakan bahwa ia tak bernafsu terhadap harta, tahta, dan cinta.

"Kalau ukuran orang selesai (dengan keinginan duniawi) itu soal tidak maruk harta, tidak bernafsu kekuasaan, tidak berpose dengan wanita, dan keinginan-keinginan lain, maka menurut saya, saya sudah selesai dengan itu," kata Johan.

Menurut Johan, langkah seseorang mendaftarkan diri sebagai Calon pimpinan KPK tidak selalu dilandasi kekuasaan.

Ia juga menyatakan tidak sedang mencari harta kekayaan dengan melamar sebagai pimpinan KPK.

"Istri saya kerja, gaji saya menurut saya besar. Saya bisa membiayai anak sekolah, saya punya rumah, punya mobil, saya sudah selesai, saya tidak bernafsu kekuasaan," tegas Johan.

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved