Nelayan Ini Ngaku Dihadang Oknum TNI AL saat Datangi KIP
"Jarak 500 meter tidak bisa merapat KIP, kita dihadang TNI, kami di kejar-kejar, oknum itu mengacungkan pistol itu oknum Lanal, kami di kejar...
Penulis: Evan Saputra |
lihat foto
Laporan wartawan Bangka Pos Evan Saputra
POSBELITUNG.COM, BANGKA -- Suherman salah seorang nelayan yang tergabung dalam rombongan Walhi yang bertemu dengan DPRD Babel, mengeluhkan sikap seorang anggota TNI AL yang mengamankan KIP di daerah Teluk Kelabat, Belinyu, Bangka.
Di depan hadapan Ketua DPRD, Suherman menjelaskan bahwa dirinya dan nelayan lain pernah ingin mendatangi KIP yang sedang beroprasi di Teluk Kelabat.
Hal ini dikarenakan para nelayan mengeluh rusaknya lingkungan karena pengeoprasian KIP tersebut.
Namun belum sampai 500 meter dari KIP, kata Suherman pihaknya sudah dihadang oleh TNI AL yang melakukan pengamanan di kapal tersebut.
"Jarak 500 meter tidak bisa merapat KIP, kita dihadang TNI, kami di kejar-kejar, oknum itu mengacungkan pistol itu oknum Lanal, kami di kejar, mereka dipersenjatai," kata Suherman, Rabu (13/2/2015).
Selain diacungkan senjata, Suherman mengaku dirinya juga mendapat kata-kata tidak pantas oleh oknum TNI AL tersebut.
"Saat mau merapat datang TNI AL, kami disebut babi, kami hanya ingin kpal itu menyingkir dari teluk kelabat," katanya.
Ketua DPRD Provinsi Babel, Didit Srigusjaya langsung menghubungi Danlanal Babel tentang kejadian yang dialami nelayan Teluk Kelabat tersebut.
Didit mengangkat handphone warna putih merek BlackBerry 9790 miliknya dan menelephone Danlanal, Rabu (13/1/2016).
Ditemui usai menelpon, Didit mengatakan melakukan koordinasi dengan Danlanal mengenai masalah tersebut.
"Kita menyangka apa yang terjadi, kita kasihan dengan masyarakat kita, seharusnya TNI melindungi," kata Didit.
