Rahasia dan Sejarah di Balik Tahun Kabisat, Kenapa Februari Ditambah Satu Hari Setiap 4 Tahun

Tahun kabisat adalah upaya manusia menyelaraskan waktu dengan perputaran bumi dan banyak hari istimewa maupun sejarah di tahun kabisat.

net
Orbit bumi 

POSBELITUNG.COM - Tahun kabisat adalah upaya manusia menyelaraskan waktu dengan perputaran bumi dan banyak hari istimewa maupun sejarah di tahun kabisat.

Baca: Inilah Daftar Lengkap Pemenang Piala Oscar 2016

Orbit Bumi

Sistem penanggalan Syamsiah mengandalkan orbit Bumi terhadap Matahari sebagai acuan waktu.

Namun karena Bumi membutuhkan 365 hari 5 jam 48 menit 45 detik untuk memutari bintang induknya, maka setiap empat tahun penanggalan Syamsiah akan kekuarang satu hari penuh.

Sebab itulah dibuat tahun Kabisat untuk menyesuaikan dengan perputaran Bumi.

Baca : Ibu Hamil Bacalah Ini, Doa Saat Mengandung Hingga Melahirkan dan Menyusui

Hari tambahan pada kalender tahunan pertama kali diperkenalkan oleh kebudayaan Mesir kuno.

Pada tahun 238 sebelum Masehi, Ptolemaios II memerintahkan penambahan hari setiap empat tahun sekali untuk menghindari pergeseran musim.

Namun petani Mesir menolak perubahan tersebut karena mereka telah terbiasa mengacu pada musim tani sebagai sistem penanggalan.

 Baca : Waria Tembak Korban dan Polisi, Usai Begal Pengendara Motor

Tanggal 29 Februari resminya lahir pada era Julius Caesar.

Sang kaisar memerintahkan astronomnya, Sosigenes untuk meracik sistem yang lebih akurat untuk abad pertama.

Ia kemudian menyusun penanggalan baru yang berjumlah 365 hari dengan tambahan satu hari setiap empat tahun.

Kendati tidak berhubungan langsung dengan tahun kabisat, detik Kabisat diperlukan untuk menyelaraskan rotasi Bumi dengan jam dan penanggalan manusia.

Pasalnya perputaran Bumi setiap hari melambat sebanyak 2 milidetik.

Sebab itu detik Kabisat ditambahkan pada hari terakhir Juni tahun lalu. Sejak tahun 1972 rotasi Bumi melambat sebanyak 26 detik.

Kalender Gregorius yang dipakai sekarang merupakan modifikasi dari sistem yang disusun pada era kekaisaran Romawi, Augustus.

Saat ia berkuasa, sang kaisar menambahkan dua hari pada bulannya, yakni Agustus, sehingga menjadi 31 hari.

Hal serupa dilakukan Julius Caesar pada bulan Juli. Akibatnya cuma tersisa 28 hari untuk bulan Februari.

Saat ini sekitar 4,1 juta manusia di Bumi lahir pada tanggal 29 Februari.

Pada prinsipnya, bayi yang terlahir pada tahun Kabisat cuma merayakan ulang tahun empat tahun sekali.

Bayi-bayi itu tergolong langka karena peluang terlahir di tahun Kabisat cuma satu dari 1.461 kasus.

Penulis: Rusmiadi/Pos Belitung

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved