Lipsus Pantai Bilik
New Analysis: Fokus Penataan dan Harus Ada Jalan Keluar yang Tidak Merugikan
Pantai Bilik di Desa Tanjong Tinggi, Kecamatan Sijuk, bagian dari poduk pariwisata Belitung yang sudah terkenal dimana mana, bahkan hingga mancanegara
Laporan Wartawan Pos Belitung Rusmiadi
New Analysis
Eddy Jajang Jaya Atmaja
Pemerhati Kepariwisataan ASEAN dan Dosen UBB
POSBELITUNG.COM, BELITUNG - Pantai Bilik di Desa Tanjong Tinggi, Kecamatan Sijuk, bagian dari poduk pariwisata Belitung yang sudah terkenal dimana mana, bahkan hingga mancanegara.
Itu karena keindahannya, keunikan batu granit yang menjulang tinggi, juga tak kalah historisnya sebagai tempat lokasi syuting Film Laskar Pelangi.
Promosi dari Film Laskar Pelangi ini sangat besar pengaruhnya dalam membangun image, sehingga mampu membuat wisatawan datang. Image positif ini harus dipertahankan, sebagai informasi yang terima wisatawan, dan harus sama antara informasi yang mereka terima dengan kenyataan dan kondisi di lapangan saat ini.
Sering kali wisatawan itu jadi kecewa, karena informasi yang mereka terima sebelum berangkat, hingga sampai di lokasi destinasi itu berbeda. Inilah yang harus dipertahankan, karena wisatawan ini juga memberikan informasi ke rekan rekannya yang lain, diunggah ke media sosial dan sebagainya. Hal ini sangat memengaruhi.
Polemik yang terjadi antara pihak pengembang, pemerintah daerah dengan pedagang warga setempat, dalam pemanfaatan destinasi wisata tersebut harus diselesaikan sebaik mungkin.
Ada win win solution tidak ada yang dirugikan, tidak berdampak negatif terhadap image produk pariwisata Belitung , saat wisatawan berkunjung.
Dalam pemanfaatan destinasi wisata ini, peran masyarakat harus dilibatkan tidak ditinggalkan. Misalnya, pedagang dari warga setempat diberikan ruang dan tempat.
Penataan harus secara baik, tidak berada di lokasi inti produk destinasi wisata pantai tersebut, seperti berjualan di antara batu, pinggir pantai, karena ini cukup mengganggu wisatawan dalam menikmati keindahan, keunikan, dan historisnya. Termasuk parkir kendaraan juga perlu ditata lagi tidak di pinggir pantai
Penataan ruang terbuka hijau di sekitar destinasi pantai ini juga penting. Tidak dibiarkan gersang seperti saat ini, setelah dibersihkan (landclearing) menjadi terbuka, tapi harus ditata lagi.
Pihak pengembang seperti PT Ranati yang sudah lama ada, pasti sudah memiliki konsep pengembangannya.
Tentu dalam ilmu kepariwisataan, ada beberapa istilah daerah inti, daerah pembuka. Ini harus ditata secara baik, sehingga ketika wisatawan masuk ke daerah inti destinasi merasakan sesuatu yang waah, menakjubkan.
Bila dilihat dari keberadaan Pantai Bilik ini, lokasi intinya ada di tepi pantai dan batuan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penataan kembali, sehingga wisatawan yang berkunjung tidak langsung menuju lokasi inti, tapi mereka menikmati dulu daerah sekitar sambil menuju lokasi inti. (bev)
Selengkapnya baca edisi cetak POS BELITUNG Jumat (18/3/2016).