Tidur Mengenakan Celana Dalam, Kesehatan Organ Intim Jadi Terancam

Kebiasaan tidur dengan mengenakan celana dalam, sepertinya dapat dipertimbangkan lagi karena berdampak bagi kesehatan organ intim.

Editor: Rusmiadi
zoom-inlihat foto Tidur Mengenakan Celana Dalam, Kesehatan Organ Intim Jadi Terancam
net
Ilustrasi

POSBELITUNG.COM - Kebiasaan Anda selama ini menggunakan celana dalam saat tidur, sebaiknya dipertimbangkan kembali.

Selain menimbulkan ketidaknyamanan, tidur mengenakan celana dalam juga dapat mengundang masalah kesehatan seperti, resiko infeksi bakteri pada organ intim.

Dr Alyssa Dweck, ginekolog dari Amerika, menyarankan kepada para pasiennya untuk melepaskan celana dalam ketika tidur di malam hari.

“Jika daerah vital ditutup, terutama oleh kain yang tidak lembab atau menyerap, maka kelembaban yang terkumpul dapat menciptakan tempat berkembang biak yang sempurna untuk ragi,” ucap Dweck.

Hal senada juga diungkapkan oleh Dr Shirley McQuade, Direktur Medis dari Dublin’s Well Woman Centre, mengatakan, mengenakan celana dalam selama semalam bisa membuka jalan bagi infeksi, seperti bakteri vaginosis dan jamur.

Hal itu disebabkan oleh meningkatnya suhu dan sirkulasi darah yang rendah.

Lanjut McQuade, mengenakan celana dalam bahan lycra atau ketat saat bekerja juga bisa menjadi penyebab infeksi pada wanita.

Maka, diharapkan agar para wanita mengenakan celana longgar berbahan katun, baik ketika tidur maupun berolahraga.

Dampak Untuk Pria

Dampak bagi pria yang sering kali tidur mengenakan celana dalam atau celana boxer, sebaiknya dari sekarang tinggalkan kebiasaan tersebut.

Sebab, selain menimbulkan ketidaknyamanan, tidur mengenakan celana dalam dapat mengancam kesuburan.

Dr Bart Kuczera dari The Beacon Medical Group, mengatakan, pemakaian boxer dalam jangka panjang juga memiliki konsekuensi pada tesis, yang akhirnya dapat merusak kesuburan pria.

Hal ini disebabkan oleh kedua fungsi testis dan produksi sperma yang dipengaruhi oleh suhu.

Ditambah lagi, testis terletak di luar tubuh, dalam skrotum, yang bersama-sama dengan tindakan suplai darah tertentu sebagai pengatur suhu secara alami.

Secara berulang peningkatan suhu testis dapat berbahaya bagi produksi sperma, yang dapat mengakibatkan kesuburan pria menjadi menurun.

Sumber: Intisari
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved