Gubernur Rustam Serius Kembalikan Kejayaan Lada Putih, Ini Strateginya

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung serius membangkitkan kembali kejayaan lada putih (muntok white papper).

Bangka Pos/ agus nuryadhyn
Gubernur Babel H Rustam Effendi (agus nuryadhyn) 

Laporan Wartawan Bangka Pos, Agus Nuryadhyn

POSBELITUNG.COM, BANGKA -- Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung serius membangkitkan kembali kejayaan lada putih (muntok white papper).

Hal ini dilakukan dengan membuka lahan produksi dan penguatan benih lada yang tahan serangan hama.

"Saya serius ini berupa melakukan negosiasi dengan PT. Timah untuk memanfaatkan 933 hektar lahan tidur untuk dijadikan lahan garapan oleh masyarakat," jelas H Rustam Effendi Gubernur Provinsi Kepulauan Babel kepada bangkapos.com, Rabu (8/6/2016).

Dikatakan Rustam, untuk memperoleh bibit unggul pemprov juga menjalin kerjasama dengan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Dimana darei UGM untuk meneliti varietas unggulan yang tahan hama.

"saat presiden Jokowi datang meresmikan PLTU Air anyir kebetulan ada direktur PT. Timah, juga saya sampaikan lahan tidurnya bisa dipakai pemprov untuk mmebuka lahan produktif ditanami lada. presiden juga mengamininya," kata Rustam.

Dikemukakan Rustam, Jika lahan tidur ini bisa digunakan pertanian lada, l

Menurut orang nomor satud Pemerintah Provinsi Kepulauan Babel, ia akan membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat dan mengembalikan kejayaan komoditi lada seperti era sebelum 1990-an.

Dimana kata Rustam, bahwa saat itu mampu menguasai 86 persen dari total perdagangan lada di dunia.

Berdasarkan catatan Badan Pengelolaan, Pengembangan dan Pemasaran Lada (BP3L) Bangka Belitung pada tahun 2002, produksi lada Propinsi Bangka Belitung mencapai angka 42 ribu ton. Namun, saat ini hanya tinggal 25 persennya saja.

Menurut Rustam, penyebabnya ketersedian bibit lada unggul dan kebal serangan hama dan cuaca bukan hanya mahal juga sulit didapat.

karenanya, jelas Rustam, pemprov menjalin kerjasama dengan fakultas pertanian UGM untuk mencari dan meneliti varietas bibit unggulan dan tata cara tanam yang lebih inovatif tidak asal tanam.

"kita sudah jalin kontrak untuk bibit unggul, nantinya kita bagikan ke petani. Bahkan di Vietnam dengan pengolahan dan inovasi pohon lada setinggi 4 meter dengan 4 kilo lada yang dihasilkan. masa kita tidak bisa, jangan sampai tujuh bulan sudah menguning akhirnya petani jenuh dan frustasi "ujarnya.(Rya)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved