Kisah Kakek Jago Pencak Silat Bubarkan Balap Liar

Tetangga Sumarjono, Eski mengatakan ia mengapresiasi yang dilakukan Sumarjono. Hal itu dilakukan untuk kebaikan dan keselamatan warga.

Tribun Jateng/Galih Permadi
Kakek Sumarjono bekerja di sebuah toko bangunan di Jalan Untung Surapati. 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Galih Permadi

POSBELITUNG.COM, SEMARANG - Bak aktor Iko Uwais, Kakek Sumarjono (63) cekatan memeragakan ilmu pencak silat di halaman toko bangunan Setia Jaya, tempat ia bekerja, Rabu (22/6/2016).

Jurus andalannya ia sebut dengan jurus kuncian. Jurus ini yang sering ia gunakan ketika berhadapan dengan kawanan pebalap liar di Jalan Suratmo, Semarang.

Sudah tiga bulan terakhir warga Taman Sri Rejeki Timur RT 10 RW 6 Kelurahan Gisikdrono, Kecamatan Semarang Barat itu melakukan aksi membubarkan pebalap liar seorang diri dengan menggunakan tongkat.

Sumarjono resah aksi pebalap liar membuat celaka pengguna jalan lain.

Ia pernah mendapati seorang pengendara wanita tertabrak pebalap liar, namun penabrak melarikan diri dengan meninggalkan motornya.

"Waktu itu pengendara mau nyebrang. Karena balapan kecepatan tinggi ngga sempat menghindar terus nabrak. Pebalapnya kabur, tapi motornya ditinggal. Lalu warga yang menolong ke rumah sakit. Saya lakukan ini demi keamanan semuanya, saya pantang mundur sampai balapan sudah hilang," ujar suami Sulistyowati (60).

Tak hanya sekali Sumarjono duel dengan kawanan pebalap liar. Bahkan ia sempat dikeroyok dengan para pebalap yang terganggu aksinya.

Beruntung berbekal ilmu silat dan tongkat bambunya membuat pebalap kalang kabut meski Sumarjono harus terluka di bagian hidung.

"Mereka pakai kayu bercabang nyerang saya. Saya pukul keras kayunya malah mletek (pecah) lalu kena hidung. Saya pakai jurus kuncian sudah tidak bisa apa-apa. Mau saya pukul pakai helm kok ngga tega mereka masih kecil," ujarnya.

Tak sebatas gerakan silat, kakek tiga putra dan enam cucu itu juga dibekali ilmu tenaga dalam yang ia asah tiap dua minggu sekali.

Sumarjono berguru dan melatih di Padepokan Pencak Silat Satria di Kampung Pethelan.

"Tenaga dalam perlu dilatih terus. Saya latih dua minggu sekali selama satu jam di rumah. Tenaga dalam dipakai tergantung kekuatannya. Kalau kekuatan penuh bisa terpental tiga meter," ujarnya.

Sumarjono dikenal dikalangan pebalap dengan sebutan Mbah Suratmo. Diduga tak tahu nama dan beraksi di Jalan Suratmo maka nama Mbah Suratmo disematkan.

"Saya kadang ngumpet dulu sebelum beraksi. Kemudian muncul tiba-tiba. Kalau saya datang mereka kabur pindah tempat. 'Ada Mbah Suratmo pindah pindah'," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved