Kisah Kakek Jago Pencak Silat Bubarkan Balap Liar

Tetangga Sumarjono, Eski mengatakan ia mengapresiasi yang dilakukan Sumarjono. Hal itu dilakukan untuk kebaikan dan keselamatan warga.

Tribun Jateng/Galih Permadi
Kakek Sumarjono bekerja di sebuah toko bangunan di Jalan Untung Surapati. 

Selama bulan puasa, kata Sumarjono, jam main balap liar berubah dari malam hari menjadi sore hari sekitar pukul 15.30.

"Kalau tidak puasa mainnya setelah isya. Hampir setiap malam. Paling ramai malam minggu. Saya akan tetap melakukan hal ini sampai balapan sudah benar-benar tidak ada," ujarnya.

Aksi yang dilakukan Sumarjono, membuat khawatir Sulistyowati. Ia dan ketiga anaknya pun telah memperingatkan agar berhenti melakukan aksinya.

"Saya sudah berkali-kali mengingatkan sampai juweh. Ini bukan tugas dia, ini tugas Pak Polisi. Saya khawatir suami saya celaka karena kalau sudah emosi bisa membabi buta," ujarnya.

Menurutnya apa yang dilakukan suaminya ada baiknya ada buruknya. "Sedaya niku wonten saene wonten boten e. Kakung tiyange boten tegelan menawi kangge masyarakat. Kulo namung saged donga ben boten celaka," ujarnya.

Tetangga Sumarjono, Eski mengatakan ia mengapresiasi yang dilakukan Sumarjono. Hal itu dilakukan untuk kebaikan dan keselamatan warga.

Namun ia berharap Sumarjono melihat secara hukum jangan sampai yang ia lakukan bisa berdampak ke ranah pidana.

"Saya tetap dukung Pak Sumarjono. Tapi yang dia lakukan bukan tanggung jawabnya. Kalau ada orang tua anak tidak terima terkena pukulan kemudian dilaporkan bisa-bisa kena kasus hukum. Saya harap polisi segera bertindak karena balapan liar sudah meresahkan warga," ujarnya.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved