Bikin Keonaran di Desa, Pria Ini Digebuki Massa
Debi tidak saja dihajar menggunakan tangan kosong, tetapi juga dipukul dengan tongkat.
POSBELITUNG.COM - Wayan Debi Arianto (30) tak sadarkan diri terbaring di satu bed ruang Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buleleng, Bali, Selasa (26/7/2016).
Suminta mengatakan, anak tunggalnya itu harus dirawat di rumah sakit sejak Senin (25/7/2016) petang usai dihajar ratusan warga Desa Telaga, Kecamatan Busungbiu, Buleleng.
Pria ini dianggap telah membuat onar di desanya dan mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Gelagat tidak baik Debi sudah ditunjukkan sejak Minggu (24/7/2016) di rumahnya di Banjar Padma Kencana, Desa Telaga.
Ketika itu Suminta merasa cemas karena anaknya yang menderita gangguan mental kambuh.
Ia kemudian melaporkannya kepada kepala desa dan Polsek Busungbiu agar anaknya dapat diamankan untuk mencegah tindakan anarkis.

Tribun Bali/Lugas Wicaksono/Wayan Debi Arianto tak sadarkan diri terbaring di satu bed ruang UGD RSUD Buleleng, Selasa (26/7/2016). Ia ditemani ayahnya, Ketut Suminta (kanan) dan istrinya, Ni Putu Budi Wijayanti.
Sebab sudah lebih dari tiga kali ini anaknya telah membuat onar di desa dan dihajar warga.
Saat kembali ke rumah sekitar pukul 18.00 Wita, ia begitu kaget ketika di jalan menjumpai anaknya itu sudah berada di perempatan jalan desa bersama istrinya.
Debi meminta istrinya untuk telanjang di tengah jalan sembari berteriak-teriak.
Ketika itu menurutnya tidak ada satupun polisi yang terlihat.
“Dari sanalah masyarakat datang, anak saya dibilang rusuh, dipentunglah sama tongkat. Anak saya bilang gak akan mengganggu masyarakat, anak saya duduk sambil bawa keris, ada yang sudah siap bawa senapan mau tembak anak saya. Saya gak bisa ngomong apa, sudah minta bantuan polisi tapi tidak ada apa,” ungkapnya.
“Waktu dikeroyok itu tidak ada satupun polisi yang di lokasi. Baru setelah itu binmas yang saya telepon 10 kali baru dia telepon saya. Lho sudah ada kejadian kok baru ngebel,” tambah dia.
Debi tidak saja dihajar menggunakan tangan kosong, tetapi juga dipukul dengan tongkat.
