Cerita Wanita-wanita Tangguh di Balik Pria Hebat, Mulai Gandhi, Kennedy, Mandela Hingga Napoleon

Di balik laki-laki hebat terdapat perempuan-perempuan hebat. Aksioma lama tersebut cocok disematkan kepada

Editor: Kamri
Huffingtonpost
Jackie Kennedy 

POSBELITUNG.COM - Di balik laki-laki hebat terdapat perempuan-perempuan hebat. Aksioma lama tersebut cocok disematkan kepada Almarhumah Susiana, istri komedian Tukul Riyanto alias Tukul Arwana. Lebih dari dua dasawarsa, perempuan berdarah Minang itu menemani Tukul, dari bukan siapa-siapa menjadi selebritas ternama.

Susiana meninggal dunia Selasa (23/8/2016) pukul 18.00 di Rumah Sakit Brawijaya, Jakarta Selatan. Jasad Mbak Susi, panggilan akrabnya, dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Jeruk Purut, Jakarta Selatan.

Kisah-kisah tentang perempuan hebat di balik laki-laki besar mungkin adalah cerita lama, klise, dan cenderung diulang-ulang; tapi begitulah kenyataannya: Selalu ada perempuan-perempuan tangguh, kokoh, di balik laki-laki sukses.

Diana Spencer


Orang-orang lebih mengenalnya dengan Putri Diana. Meskipu mulai terkenal semenjak pernikahannya dengan Pangeran Charles, Putri Diana telah menjadi selebritas dunia dengan jalurnya sendiri. Kematiannya, bahkan, diperingati sebagai hari berkabung nasional.

Selama tur bersama suaminya, ia berhasil membetot perhatian publik. Ia juga fasih berbahasa Jepang ketika berkunjung ke Negari Sakura itu. Kabarnya, saat bercerai, saat ayah mertuanya mengancam akan menyopot gelarnya, ia bilang, “Gelar saya lebih tua daripada gelar Anda, Philip!”

Eleanor Roosevelt


Istri mendiang Presiden Amerika Serikat Franklin D Roosevelt dinobatkan sebagai First Lady terlama di dunia dan dijuluki “First Lady of The World” oleh Harry Truman. Ia istri presiden pertama yang mengadakan konferensi pers, menulis kolom di surat kabar, dan berbicara pada konvensi nasional.

Ia bahkan terang-terangan menyatakan tidak setuju dengan kebijakan suaminya. Ia juga meyakinkan suaminya itu untuk tinggal di kantor setelah terkena polio.

Fatima Jinnah


Ia adalah adik pendiri Pakistan Muhammad Ali Jinnah. Ia merupakan satu di antara sosok kunci yang menggerakkan gerakan kemerdekaan Pakistan.

Setelah kematian kakaknya, ia memutuskan ikut pemilihan umum dan menjadi kandidat paling populer. Sayang, Fatima kalah sebab adanya campur tangan militer pada pemilu tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved