Ini Kronologis Wafatnya Istri Tukul Arwana, Baca Juga Ucapan Vega dan Agum Gumelar
Semasa hidupnya Susi selalu membawa inhaler, alat yang berfungsi menyalurkan obat untuk mengatasi penyakit paru-paru seperti asma.
Setelah diperiksa, tubuh Susi memang telah dingin dan tak lagi memberikan reaksi.
"Saya periksa itu tangannya udah dingin. Badannya digoyang-goyang, tangan saya tekuk-tekuk, nggak bergerak. Saya udah mikir, ini pasti udah nggak ada," sambung Ari.
Sementara di dekatnya mukena yang telah dikenakan Susi masih belum terlipat di atas sajadah.
Tukul, dikisahkan Ari, tampak amat gelisah dan belum menerima istrinya telah tiada.
"Mas Tukul gelisah aja gitu. Bolak-balik ke kamar. 'Aduh, gimana ini?' kata dia. Lalu dia minta Dokter Herman datang, tapi dokternya ternyata lagi dinas. Akhirnya dibawa ke rumah sakit. Itu sekitar jam setengah tujuh malam," tutur Ari.
Setelah dibawa ke Rumah Sakit Brawijaya, dokter menyatakan perempuan berusia 48 tahun itu telah meninggal.
"Kata dokter, Bu Haji udah meninggal kira-kira sejam yang lalu," ucap Bendel.
Kini, jenazah Susi telah disemayamkan di rumah duka.
Rencananya, jenazah akan dikebumikan di TPU Bunga Cempaka, Antasari, pada Rabu (24/8/2016) pukul 10.00 WIB setelah disalatkan di musala dekat rumah.
"Besok dimakamkan di samping makam ibunya, jam 10," ujar adik Tukul, Bedel, mewakili pihak keluarga di rumah duka d Jalan Haji Jian, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (23/8/2016) malam.
Menurut Bedel, wanita yang akrab disapa Susi Similikiti itu memiliki riwayat penyakit asma.
Semasa hidupnya Susi selalu membawa inhaler, alat yang berfungsi menyalurkan obat untuk mengatasi penyakit paru-paru seperti asma.
"Asma dari dulu sering pakai alat bantu, ngeluh enggak," katanya.
Sangat Agamis