Geopark Belitung
Ini Jejak Gunung Api Purba di Belitung yang Dinilai Layak Jadi Warisan Geologi Berskala Nasional
Mengapa cuaca panas di Belitung begitu menyengat? Ada baiknya kita menyimak ulasan tentang warisan geologi Belitung dari seorang pakar geologi ini
Penulis: Disa Aryandi |
Lava Bantal atau pillow lava adalah lava yang berbentuk bundar memanjang menyerupai bantal. Jadi singkat kata disebutlah lava bantal.
Sederhana sekali yak?
Secara geologi, bebatuan yang ada di Belitung satu garis dari Bima Nusa Tenggara Barat, Belitung, lalu berbelok di Kalimantan sebagai ujungnya.
"Itu umurnya antara 200 sampai 300 juta tahun lalu," kata Oki Oktariadi kepada Pos Belitung, Rabu (21/9/2016) lalu.
Wow tua juga yak?
Lantas bagian mana yang menariknya?
Menurut Oki, lava bantal Siantu menarik karena batuan tersebut tidak ditemukan di daerah lain di Pulau Belitung.
Dan ternyata, batu lava bantal itu adalah batuan yang terbentuk dari hasil erupsi gunung api purba di bawah laut!
Gunung api gan!!!
"Yang menarik di Belitung itu ada bebatuan yang ada di Siantu, yakni lava bantal. Ini adalah hasil bebatuan yang terbentuk dari hasil erupsi gunung api purba yang ada di bawah laut," kata Oki
"Dari seluruh bebatuan yang ada di Belitung, Siantu ini yang sangat unik dan tidak ditemukan di daerah lain. Jadi kalau mau dikembangang menjadi warisan wisata geologi, Pulau Belitung cocoknya Siantu itu," ucap Oki si penulis buku Warisan Geologi Pulau Belitung ini.
Menurut Oki, keunikan Siantu juga karena struktur lava bantal yang dimilikinya
"Keunikan yang diperlihatkan, dengan struktur lava bantalnya, menunjukkan tingkat warisan geologi berskala nasional. Lagi pula pesisir Siantu itu sangat indah, selain memiliki tebing tebing, bebatuannya juga berwarna warni seperti hitam, merah, dan cokelat," ucapnya.
"Di pulau lain jarang diketemukan, sangat langka sekali. Walaupun sekarang Belitung, yang jadi objek wisata batu granit, tapi itu tidak masalah, karena geopark itu punya warisan geologi," ucapnya.