Simak Mitos dan Fakta tentang Rambut Kemaluan

Mungkin Anda melakukan wax, atau mencukurnya, atau membiarkan rambut di kemaluan tumbuh alami. Ada banyak rumor tentang rambut di bagian bawah sana.

Shutterstock
Ilustrasi 

"Kelenjar sebaseus, yang ada pada ujung/bantalan rambut, menghasilkan sekresi berbau," kata Askew.

"Kemudian, bercampur dengan bakteri pada kulit dan rambut, akan menghasilkan aroma yang disebut feromon. Bau akan bertambah jika Anda memiliki rambut kemaluan atau jika Anda tidak membersihkannya karena bakteri akan berpopulasi di sana."

Orang yang sensitif dengan aroma, bisa jadi tertarik dengan aroma feromon itu.

Mitos: Rambut kemaluan tidak pernah berhenti tumbuh.

Fakta: Rambut berhenti tumbuh saat mencapai titik tertentu, kata Askew. "Pada dasarnya, rambut kemaluan akan berhenti tumbuh pada titik tertentu, kemudian akan gugur dan yang baru akan tumbuh," katanya.

Panjang rambut kemaluan bervariasi dari orang ke orang, tapi Shah mengatakan, umumnya rambut kemaluan berhenti tumbuh di panjang 1,2-5 Cm.

Mitos: Jika kulit Anda sensitif, Anda tidak perlu mencukur rambut kemaluan.

Fakta: Tergantung pada bagaimana cara Anda mencukurnya. Jika Anda mencukur dengan agresif, terlalu dekat dengan kulit dan tanpa pelembab, Anda bisa terluka.

Kemudian, bakteri bisa masuk ke dalam kulit dan menyebabkan infeksi dan peradangan. Bercukurlah dengan lembut dan sebaiknya gunakan pelembab. (*)

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved