Kalau Dua Putaran Ahok Kalah, Baik Berhadapan Sama Anies atau Agus, Ini Penjelasannya

Simulasi pertama yang dilakukan adalah menghadapkan Basuki (Ahok)-Djarot dengan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Kalau Dua Putaran Ahok Kalah, Baik Berhadapan Dengan Anies atau Agus, Ini Penjelasannya Gubernur Jakarta Basuki Thahaja Purnama dan dua pasang calon gubernur penantangnya di Pilkada Jakarta 2017. 

POSBELITUNG.COM - Hasil survei yang dilakukan Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia menyimpulkan bahwa calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, mungkin kalah jika Pilkada DKI Jakarta 2017 berlangsung hingga dua putaran.

Survei ini salah satunya menguji kemungkinan head to head ketiga pasang calon kepala daerah pada babak kedua pilkada.

Simulasi pertama yang dilakukan adalah menghadapkan Basuki (Ahok)-Djarot dengan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Hasilnya, Anies-Sandi dipilih oleh 43,9 persen responden, sedangkan Ahok-Djarot mendapat 37,3 persen suara. Sementara itu, 18,7 persen responden lainnya tidak memilih.

Skenario kedua adalah head to head antara Agus HarimurtiYudhoyono-Sylviana Murni dan Ahok-Djarot.

Hasilnya, Ahok-Djarot menjaring 33,9 persen responden, sedangkan Agus-Sylvi memperoleh suara sebesar 48,1 persen. Sementara responden yang abstain sebanyak 18 persen.

Menurut pendiri KedaiKOPI, Hendri Satrio, kemungkinan Ahok-Djarot tertinggal apabila head to head ini berkaitan dengan elektabilitas Ahok yang menurut dia menurun.

"Jadi ada beberapa hal yang menyebabkan Ahok itu turun," kata Hendri dalam jumpa pers di Jakarta Pusat, Minggu (30/10/2017),

Faktor-faktor tersebut di antaranya terkaitn dengan isu pengutipan ayat suci oleh Ahok, gaya komunikasi yang dinilai tidak santun, kerap melakukan penggusuran, pernah dipanggil KPK, dan tim sukses yang tidak melibatkan kelompok relawan, "Teman Ahok".

Simulasi terakhir dilakukan dengan mempertemukan Anies-Sandi dan Agus-Sylvi.

Hasilnya, Agus-Sylvi menang tipis dengan 39,8 persen suara, sedangkan Anies-Sandi mendapatkan 39,2 persen responden.

Sementara itu, sebanyak 21 persen responden tidak menentukan pilihan.

Hendri juga menyampaikan, meskipun elektabilitas Ahok-Djarotmenurun, pemilih tidak serta-merta berpindah ke Agus-Sylvi ataupun Anies-Sandi.

"Pemilih Ahok-Djarot berpindah ke swing voters (belum menentukan pilihan)," ujar HendrI.

Dengan komposisi elektabilitas seperti itu, kata Hendri, ada peluang bagi calon lain untuk mengalahkan calon petahana.

Survei KedaiKOPI ini dilakukan pada 19-24 Oktober 2016 dengan melibatkan 694 responden di lima kota administratif dan satu kabupaten di Jakarta.

Survei dilakukan secara tatap muka dengan metode multistage random sampling. Margin of error survei tersebut sebesar 4 persen.

Hendri menyatakan bahwa survei ini dilakukan menggunakan dana internal KedaiKOPI. (*)

Kalau Pilkada Jakarta Digelar Sekarang, Ahok Teratas, Disusul Anies dan Agus

assets.kompas

Lembaga survei KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) melakukan survei opini publik menjelang Pilkada DKI Jakarta 2017.

Survei ini dilakukan pada 19-24 Oktober 2016 dengan melibatkan 694 responden yang tersebar di 5 kota dan 1 kabupaten di DKI Jakarta.

Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa elektabilitas pasangan nomor 1, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, sebesar 21 persen.

Elektabilitas pasangan nomor dua, Basuki Tjahaja Purnama(Ahok)-Djarot Saiful Hidayat sebesar 27,5 persen.

Kemudian, elektabilitas pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Unosebesar 23,9 persen.

Sementara itu, 27,5 persen rensponden belum menentukan pilihannya.

Founder Lembaga survei KedaiKOPI, Hendri Satrio, mengatakan bahwa elektabilitas Ahok-Djarot menurun.

Namun, pemilih mereka tidak berpindah kepada pasangan Agus-Sylviana ataupun Anies-Sandi.

"Pemilih Ahok-Djarot berpindah ke swing voters (belum menentukan pilihan)," ujar Hendri saat memaparkan hasil survei di Kedai Dua Nyonya, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (30/10/2016).

KedaiKOPI juga melakukan survei terkait peluang pasangan lain dalam mengalahkan calon petahana, Ahok-Djarot.

Hasilnya, pasangan Agus-Sylviana 40,1 persen berpeluang mengalahkan Ahok-Djarot, sedangkan Anies-Sandi memiliki peluang 40,6 persen.

Sementara itu, responden yang menyatakan keduanya dapat mengalahkan Ahok-Djarot sebesar 0,1 persen. Kemudian 19,2 persen lainnya tidak menentukan pilihannya.

Adapun survei ini dilakukan secara tatap muka dengan metode multistage random sampling.

Margin of error dalam survei tersebut sebesar 4 persen. Survei tersebut dilakukan menggunakan dana internal lembaga survei KedaiKOPI.  (Nursita Sari/ Kompas.com)

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved