Perampokan Sadis

Bikin Nangis! Kisah Anet Bertahan Hidup saat Penyekapan, Netizen Geram Baca Kisahnya

Anet menyaksikan bagaimana kasus perampokan itu menewaskan ayahnya, Dodi Triono, serta dua saudaranya, Diona Arika (16) dan Dianita Gemma (9).

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Korban Selamat Zanette Kalila (13) menangis saat melihat jenazah korban pembunuhan di Pulomas saat dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta, Rabu (28/12/2016). Tiga dari keenam korban pembunuhan di Pulomas dimakamkan di TPU Tanah Kusir yaitu Dodi Triyono, dan anaknya, Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

POSBELITUNG.COM -- Netizen geram dengan ulah para perampok, mereka juga sedih dengan kondisi Zanette Kalila Azaria (Anet) dan keluarga. Cerita Anet membawa kepedihan bagi banyak orang, Kamis (29/12/2016).

Bagaimana ketegaran Anet, bagaimana upayanya untuk bertahan hidup hingga beri semangat untuk anggota keluarga lainnya.

Melalui kolom komentar pada berita berjudul: Tak Kuat Bertahan Hidup Saat Penyekapan, Diona Sempat Melakukan Ini ke Anet banyak netizen yang terhanyut perasaannya pada peristiwa ini.

Sebagian besar mengutuk perbuatan para perampok, banyak yang berharap para perampok dihukum mati, bahkan ada yang menyarankan agar perampok ini mengalami penyiksaan terlebih dahulu.

Beberapa netter menyoroti tentang hukuman 15 tahun sesuai aturan perundang-undangan.

Sebagian besar tak rela kalau perampok hanya dihukum 15 tahun.

Selain itu tak sedikit yang beri tanggapan dengan emoticon menangis.

"Ga kuat bacanya..." Tulis akun Facebook dengan nama Bias Langit.

"Yg sabar ya dek jadi sedih baca beritanya," imbuh Preety Prizzta.

Kisah sedih Anet

Anet menyaksikan bagaimana kasus perampokan itu menewaskan ayahnya, Dodi Triono, serta dua saudaranya, Diona Arika (16) dan Dianita Gemma (9).

Para korban disekap di dalam kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter persegi.

Dalam kamar mandi itu, terdapat juga orang lain yang disekap, yakni Amel, teman korban, Yanto dan Tasrok yang merupakan sopir keluarga, kemudian Emi, Santi, Fitriani, dan Windy sebagai pekerja rumah tangga (PRT).

Total korban yang disekap di kamar mandi adalah 11 orang.

Dalam kasus ini, Amel, Yanto, dan Tasrok juga tewas.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved