Breaking News

Perwakilan Massa Diajak Berdialog Bersama Bupati Beltim, Ini yang Dibicarakan

Mereka kemudian diajak untuk melakukan pertemuan di lantai dua, ruang Rapat Bupati Beltim, Kantor Bupati Beltim.

Penulis: Dedi Qurniawan |
Pos Belitung/Dedi Qurniawan
Suasana dialog di ruang rapat Bupati Beltim, Kantor Bupati Beltim, Jumat (27/1/2017). (POSBELITUNG/DEDY QURNIAWAN) 

Laporan Wartawan Pos Belitung, Dedy Qurniawan

POSBELITUNG.COM, BELITUNG TIMUR - Sejumlah orang, di antaranya orator pada aksi massa yang menamakan diri "Aliansi Aksi Bela Perut Rakyat", Bellyadi, dan sejumlah orang mewakili sejumlah kecamatan lainnya, diajak masuk ke Kantor Bupati Beltim.

Mereka kemudian diajak untuk melakukan pertemuan di lantai dua, ruang Rapat Bupati Beltim, Kantor Bupati Beltim.

Sementara ratusan orang yang kemudian dinyatakan sekitar 500 orang menunggu di halaman Kantor Bupati Beltim.

Di dalam ruangan tersebut, perwakilan massa ini berlangsung mereka mengadukan apa yang menjadi tuntutan massa.

Belly menuturkan persoalan yang mereka bawa adalah persoalaan lama yakni sejak Bupati Beltim Khairul Effendi, Basuri Tjahaja Purnama, hingga Yuslih Ihza.

Intinya adalah menyoal HTI PT ISLM yang dinilai tidak adil dan tidak memenuhi sejumlah kewajibannya sebagai perusahaan HTI.

Persoalan lainnya adalah adanya kegiatan penertiban tambang timah milik penambang di Lilangan oleh Polres Beltim.

Kegiatan itu disebut Belly membuat situasi keamanan dan ketertiban masyarakat setempat menjadi rentan konflik dan tidak kondusif.

Lokasi itu dinyatakan sebagai wilayah PT ISLM dan diakui Bellyadi.

Hanya saja, Belly menyoroti perusahaan yang dinilai tidak melakukan sejumlah kewajiban sebagai perusahaan HTI dan dinilai berlaku semena-mena kepada warga sekitar.

"Kami benci kepada HTI, kami benci kepada PT MCM, karena mereka tidak adil pada kami," ujar Belly.

Pihaknya, ujar Belly, berharap kedua perusahaan tidak besar kepala sebagai perusahaan investasi di Beltim.

"Kami berharap perusahaan tidak besar kepala dan semena-mena terhadap rakyat,"

"Kami mohon cari solusinya, agar keadilan itu jalan," ujar Belly.

Sumber: Pos Belitung
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved