Kisah Polisi Sayur, Rela Bagi-bagi Gaji Hingga Disuruh Tidur di Luar Oleh Istri demi Tolong Warga

"Saya kan dijodohkan sama suami ini. Saat menikah dulu, saya pernah terkejut dengan seorang pedagang sate, yang tiba-tiba datang ngasih sate gratis...

Tribun Medan
Bripka Wahyu 

"Sering rugi kami awal-awalnya. Bisa sampe nombok dua ratus ribu per hari, cuma setelah dua bulan, sudah mulai ada untung sikit-sikit," ujarnya.

Kemudian setelah dia menerapkan managemen yang bagus akhirnya dia bisa mendapat untung yang lumayan. "Kami belajar terus, kemudian kami perbaiki apa yang kurang. Kami tanya pembeli kami apa yang kurang? kami perbaiki. Kemudian bisa untung. Petani kami pun kami minta panenya sore," ujarnya.

Dari hasil berdagangnya ini, Wahyu memaparkan bahwa setiap bulannya mereka sudah bisa rata-rata meraup untung hingga 28 juta dan sudah mempekerjakan empat pegawai yang digaji Rp 700 ribu setiap minggunya.

"Penghasilan kami setiap bulan ini kami bagi dua. Setengah buat saya dan setengah lagi dengan perkumpulan pedagang kamtibmas. Kemudian bagian saya setengahnya saya sumbangkan ke Zakat. Nah ada juga penghasilan kami pada hari Jumat itu kami sumbangkan ke masjid-masjid," ujarnya.

Sumardi salah seorang petani yang datang menjual hasil pertanianya bercerita bahwa dirinya sangat nyaman sejak kehadiran dari Bripka Wahyu yang mau masuk ke pasar dan membeli dagangan dari petani.

"Dulu susah jualan. Ini tinggal antar aja ke gudang. Kalau dulu saya harus lama dipasar sana menjualnya. Kena panas. Sayuran saya pun jadi ngak segar lagi. Harganya pun sudah turun. Udah begitu kami bawa becak pun ke pasar, kami dimintai kutipan-kutipan. Sejak ada pak Wahyu disini, ngak ada lagi yang mau ngutip-ngutip begitu," ujarnya.

Usaha untuk membantu para warga tidak hanya dilakukan dengan menjadi pedagang, Bripka Wahyu juga membentuk perkumpulan dan membinanya untuk membantu warga yaitu, Perkumpulan Perkumpulan Becak Kamtibmas, Pedagang Kambtibmas, Ojek Kambtibmas, Pedagang Kambtibmas, Petani Kambtimas, Tambak Kambtibmas.

Disetiap perkumpulan ini Bripka Wahyu memberikan bantuan dana dan bantuan pembinaan kepada masyarakat. "Demi kebaikan warga tak apa membantu. Toh apa yang kita berikan akan dilihat sama Allah. Dia maha tahu dan maha segalanya. Tuhan akan membalas apa yang kita lakukan selama ini," ujarnya,

Tangis Haru dan Bangga Sang Istri Tercinta

Mira Rizky Istri Bripka Wahyu saat bercerita tentang perjalanan hidup keluarganya selama delapan tahun pernikahan meneteskan air matanya. Matanya berkaca-kaca, saat bercerita bangga memiliki suami seperti Bripka Wahyu.

"Saya sangat bangga memiliki suami seperti pak Wahyu. Apalagi belakangan ini, saat dia dapat penghargaan, dia selalu bilang terima kasih istriku. Terima kasih anak-anakku yang sudah mendukung kegiatanku selama ini," ujarnya saat bertemu dengan tribun di rumahnya di Jalan Panah Hijau, Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan, Jumat (3/2/2017)

Rizky berkali-kali menahan air matanya menetes dengan memandang langit-langit rumahnya saat berbicang dengan tribun.

"Saya bisa dibilang lebai ini nanti kalau menangis. Saya sudah tahan- tahan ini dari tadi," ujarnya.

Namun buliran air matanya mulai tampak dan ada yang menetes ke wajahnya. Ia pun berusaha menutupinya dengan mengendong anaknya yang lalu lalang di ruang depan rumahnya tersebut.

Ia bercerita bahwa dirinya awalnya keberatan dengan apa yang dilakukan oleh suaminya selama ini. Apalagi dengan kegiatan suaminya tersebut, waktu Bripka Wahyu dengan keluarganya tersita banyak.

Halaman
1234
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved