Sudah Masa Tanam, Tapi Petani Danau Nujau Tunggu Kepastian Pupuk Subsidi

Sebab jika tanpa pupuk, maka hasil lahan garapannya tidak maksimal hingga produktivitas berkurang hingga 50 persen.

Penulis: Dedi Qurniawan |
Pos Belitung/Dedy Qurniawan
Petani di kawasan Danau Nujau, Desa Gantung, Kecamatan Gantung, Belitung Timur, sudah mulai menanam padi. Foto diambil Selasa (4/4/2017). POS BELITUNG/DEDY QURNIAWAN 

Laporan Wartawan Pos Belitung, Dedy Qurniawan

POSBELITUNG.COM, BELITUNG TIMUR - Para petani di kawasan Danau Nujau, Desa Gantung, Kecamatan Gantung, Belitung Timur, sudah mulai melakukan penanaman pada awal April ini.

Pantauan Pos Belitung Selasa (5/4/2017), sejumlah petak lahan sudah mulai dibajak dan ditanami.

Satu di antara petani yang ditemui Pos Belitung, Hadi Saputra (56).

Bersama istrinya, ia sudah mulai menanami lahan garapannya seluas tiga hektar.

Transmigran asal Pandeglang, Banten itu mengatakan, saat ini para petani di kawasan yang dikenal sebagai sentra pertanian Beltim itu, sedang menunggu kepastian ketersediaan pupuk subsidi.

"Susah pupuk subsidi ini. Katanya dari sana (penyedia pupuk subsidi) itu belum keluar. Kata saya, kalau memang tidak ada ya kembalikan saja uangnya. Saya sudah setor ke koperasi," ujar Hadi kepada Pos Belitung, Selasa (5/4/2017).

Hadi mengatakan, ia membutuhkan sekitar 600 ton pupuk untuk tiga hektar sawah garapannya.

Kebutuhan pupuk subsidi yang lebih murah dibanding pupuk biasa sangat vital bagi para petani di Danau Nujau.

Sebab jika tanpa pupuk, maka hasil lahan garapannya tidak maksimal hingga produktivitas berkurang hingga 50 persen.

"Tanam padi kayak gini harus ada pupuk. Kalau tidak, padinya keluar sih tapi tidak maksimal hasilnya. Kalau hasil biasanya 100 kg, hasilnya bisa 50 kg ke bawah," ujar Hadi.

Menurut Hadi, jika berkaca pada hasil panen tahun lalu di tengah kondisi Danau Nujau yang belum memadai dan hama, lahannya hanya mampu menghasilkan tiga ton gabah kering per hektar. Hasil itu dinilai berbeda jauh jika ditanam di Pulau Jawa.

"Itu kotor. Untung sih, tapi tidak seberapa. Kalau dibandingkan Jawa itu jauh. Kalau di sana, lima ton per hektar itu udah minimal. Faktornya, ya di sana pupuk itu tidak terlambat. Di sana sebelum tanam saja, pupuk itu sudah siap. Di sini tidak," katanya.

Hadi berharap pupuk subsidi bisa didapatkan secapatnya.

Menurut dia, koperasi di Desa Gantung memiliki banyak persediaan pupuk bantuan untuk lahan sawah yang baru dibuka.

"Lahan baru kan itu tidak digarap. Tidak ada yang mau garap. Bantuan sih emang banyak, kalau di sini kan tidak ada bantuan, harus beli. Kalau ada pun masih enak, inikan belum ada kepastian ada tidaknya. Ada sih jual pupuk di toko, tapi kan mahal, kami mau mengirit biaya sebab hasil di sini belum memuaskan. Tiga ton per hektar itu paling bagus," beber Hadi. (*)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved