Maras Taun Sebagai Bentuk Pertahanan Budaya Belitong dari Pengaruh Budaya Luar
Maras Taun 2017 ini sebagai bentuk melestarikan adat dan budaya Belitong agar tidak tenggelam dan sirna oleh adanya budaya bangsa lain.
Laporan Wartawan Pos Belitung, Disa Aryandi
POSBELITUNG.COM, BELITUNG -- Budaya Maras Taun merupakan sebuah tradisi yang biasa dilakukan secara rutin setiap tahun.
Salah satu wilayah yang menjadi pelaksana ritual Maras Taun adalah Pulau Mendanau, Kecamatan Selat Nasik, Kabupaten Belitung.
Kepala Desa Selat Nasik, Joni Arsyah mengatakan, Maras Taun 2017 ini sebagai bentuk melestarikan adat dan budaya Belitong agar tidak tenggelam dan sirna oleh adanya budaya bangsa lain.
"Apalagi pulau mendanau ini merupakan salah satu daerah tujuan wisata, jadi budaya seperti ini perlu dikembangkan dan perlu ada kesadaran masyarakat menjaga kelestarian bumi pulau mendanau," kata Joni, Minggu (16/4/2017).
Joni tidak memungkiri, Pulau Mendanau adalah salah satu desa pejuang yang telah ikut bertempur merebut kemerdekaan Republik Indonesia.
"Makanya masyarakat maupun pemerintah perlu banyak perhatian dan peningkatan untuk pengembangan pembangunan infrastruktur ekonomi maupun budaya," ujarnya.
Ratusan Warga Kecamatan Selat Nasik Berkumpul di Tanah Timbun Hadiri Maras Taun |
![]() |
---|
Ini Jawaban PLN Terkait Pemadaman Listrik Seharian Sabtu Kemarin |
![]() |
---|
Katanya Surplus, Tapi Mati Listrik Hingga Seharian, Warga Kesal Kesulitan Beraktivitas |
![]() |
---|
Alamak! Wanita Ini Pesan Makanan di McDonald's Hanya Pakai Handuk dan Sandal Jepit |
![]() |
---|
Oknum Pegawai Puskesmas Digerebek Suaminya di Hotel, 'Astaghfirullah, Itu Istri Saya' |
![]() |
---|