Ini Ternyata Nama Asli dr Ryan Thamrin dr OZ Indonesia

POSBELITUNG.COM, PEKANBARU - Ryan Thamrin atau yang akrab disapa dr OZ Indonesia ini meninggal dunia karena penyakit maag akut sejak setahun belakangan ini.

Demikian disampaikan sepupu almarhum, Doni Aprialdi.

Baca: Kisah Hidup Mieke Amalia Sebelum Ditangkap Polisi, Jadi Gadis Sampul Hingga Kepergok Selingkuh

Baca: Lahir dari Keluarga Miskin, Wanita Ini Punya Tekad Baja , Kini Jadi Bos Perusahaan Terkenal

Menurut Kadispora Riau ini, selain itu ada benjolan kecil yang berada di belakang kepala almarhum.

"Jadi rencananya mau dioperasi. Namun keluarga belum mengizinkan karena posisinya (benjolan) di kepala," terang Doni, Jum'at (4/8/2017).

Sejak sakit itulah Ryan lebih memilih menghabiskan waktunya di Pekanbaru.

Kadang menginap di rumah kakaknya di daerah Panam, kadang di rumah abangnya di Jalan Kesadaran.

Di rumah abangnya inilah Ryan akhirnya meninggal dunia.

Tengah Menjalani Pendidikan Spesialisasi untuk Strata Dua

Almarhum Ryan Thamrin merupakan sosok yang cerdas dan sangat rajin membaca.

Menghabiskan masa pendidikan sejak SD, SMP dan SMA di Tanjung Pinang, Riau, anak bungsu dari empat bersaudara ini kini diketahui tengah menjalani pendidikan spesialisasi untuk strata dua.

Baca: Manchester United Ikut-ikutan Ingin Boyong Bintang Muda Asal Perancis Ini

Baca: Ternyata Ini Tips Bintang Persib tetap Bugar Kepada DR OZ Indonesia Ryan Thamrin

"Ya almarhum sudah mengambil spesialisasi untuk S2. Karena dia memang ingin terus belajar. Apalagi sejak memandu dr OZ Indonesia berbagai pertanyaan disampaikan. Jadi almarhum harus menjawab," terang sepupu almarhum, Doni Aprialdi.

Ditambahkannya, karena kecintaannya pada dunia medis itulah yang membuatkan semakin asyik dan terus menggali pengetahuan.

Isak Tangis Keluarga Pecah

Almarhum Ryan Thamrin dikebumikan di pemakaman umum TPU Labuai Jalan Kesadaran, Kelurahan Tengkerang Labuai, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru.

Sebelumnya, jenazah almarhum disalatkan di Masjid Nurul Muttaqin yang jaraknya tak jauh dari rumah duka.

Nisan almarhum dr Ryan Thamrin dan jenazah almarhum saat akan dilepas dari rumah duka untuk disalatkan, Jum'at (4/8/2017). (Tribun Pekanbaru/Budi Rahmat)

Dengan dibawa ambulance, jenazah almarhum didampingi oleh sejumlah pihak keluarga.

Baca: Syahrini Ternyata Lagi Getol Geluti Hal Satu Ini

Baca: Dua Pemain Ini Disandingkan Dengan Nemanja Matic di Manchester United

Baca: Tolak Duo Klub Raksasa Italia, Gelandang Muda Ini Kepincut Giallorossi

Tampak ratusan pelayat memadati sekitar area pemakaman almarhum.

Setibanya di pemakaman, dari ambulance, jenazah almarhum digotong dengan keranda.

Isak tangis anggota keluarga almarhum pecah seketika saat jenazah dimasukkan ke liang lahat.

Nisan almarhum terbuat dari kayu tertulis Hesta Meiriansyah bin Husni Thamrin.

Allah Lebih Sayang

Sebelum almarhum diberangkatkan ke pemakaman, Kadispora Riau Doni Aprialdi yang mewakili keluarga dr Ryan Thamrin berkesempatan memberikan keterangan pada awak media dan pelayat.

Pria yang juga merupakan sepupu dari dr Ryan Thamrin menyebutkan setahun belakangan almarhum berjuang menghadapi penyakitnya.

Baca: Kisah Hidup Mieke Amalia Sebelum Ditangkap Polisi, Jadi Gadis Sampul Hingga Kepergok Selingkuh

Baca: Lahir dari Keluarga Miskin, Wanita Ini Punya Tekad Baja , Kini Jadi Bos Perusahaan Terkenal

Namun dimasa pengobatannya ternyata Allah SWT berkehendak lain. Dr Ryan Thamrin harus berpulang di saat dirinya sedang dalam masa pengobatan.

"Allah ternyata lebih sayang kepada dr Ryan Thamrin," tuturnya.

Kadispora Riau Doni Aprialdi yang juga merupakan sepupu almarhum dr Ryan Thamrin saat memberikan penjelasan kepada media. (Tribun Pekanbaru/Rizky Armanda)

Ditemui di rumah duka di Jalan Kesadaran, Gang Kesabaran, Doni menjelaskan bahwa dr Ryan Thamrin menderita maag akut.

"Awalnya maag akut, dibawa berobat terus. Terakhir dibawa ke Malaka waktu itu, ada di selaput di luar otaknya semacam benjolan," katanya.

Namun benjolan itu belum sempat dioperasi.

"Mau dioperasi tapi pihak keluarga belum juga sempat karena ketakutan, karena di kepala," lanjut Doni menambahkan.