Ini Sosok Dibalik Tragedi Kemanusiaan Rohingya, Seorang Panglima Militer Myanmar
Kebanyakan kritik ditujukan pada pemimpin politik negara tersebut, Aung San Suu Kyi, yang bungkam dengan situasi di Rakhine sehingga dianggap...
"Hanya ada satu orang di Myanmar yang bisa memerintah pasukan militernya untuk menghentikan pembunuhan Rohingya dan pembakaran desa mereka," tutur Direktur Burma Campaign UK Mark Farmaner.
"Orang itu adalah Min Aung Hlaing," lanjutnya.
Kepemimpinannya di Angkatan Bersenjata Myanmar tengah dalam investigasi PBB untuk mencari adanya kemungkinan kejahatan perang dan pelanggaran HAM.
Hlaing selama ini dianggap menghalangi reformasi konstutisional Myanmar untuk menjadi lebih berdemokrasi dan menghambat proses damai.
"Meski demikian, (Hlaing) kerap luput dari perhatian dan kritik. Alih-alih dijadikan sampah masyarakat, ia malah diperlakukan istimewa," kata Farmaner.
Farmaner kemudian menggarisbawahi beberapa perlakuan istimewa yang diterima Hlaing dari komunitas internasional, dari kerja sama militer, hingga undangan diplomatik.
Sedangkan, konflik yang melibatkan pasukan Hlaing itu telah menewaskan 400 orang dan membuat ratusan ribu warga Rohingya melarikan diri dari tempat tinggalnya.
Fakta Mengerikan Ashin Wirathu

Tragedi pembantaian dan pengusiran etnis Rohingya dari Myanmar mengingatkan publik dengan satu nama.
Ya, nama tersebut adalah Ashin Wirathu, Biksu Buddha yang disebut sebagai penggerak kaum Buddha di Myanmar untuk menyerang Rohingya.
Nama tersebut kembali menjadi sorotan publik menyusul tragedi genosida etnis Rohingya yang kembali mencuat ke permukaan.
Ashin Wirathu adalah pimpinan kelompok kontroversial 969.
Sebelumnya, dia pernah dipenjara karena dianggap memicu permusuhan keagamaan.
Kelompok 969 menolak perluasan Islam di Myanmar.
Berikut fakta-fakta mengerikan tentang Ashin Wirathu:
1. Dicap majalah TIME sebagai 'The Face of Buddhist Terror'