Pahala Membunuh Cicak, Ini Dalil dan Kisah Cicak Dalam Sejarah Islam

Kisah cicak dalam sejarah pekembangan Islam yang legendaris ini terjadi, saat Nabi Ibrahim AS dilempar hidup-hidup ke dalam kobaran api

Penulis: Rusmiadi | Editor: Rusmiadi

POSBELITUNG.COM - Cicak adalah salah satu binatang yang sangat legendaris dalam sejarah agama Islam.

Reptil merayap berkaki empat yang sering terlihat berkeliaran di dinding dan langit – langit rumah ini termasuk ke dalam binatang terkutuk hingga akhir zaman. 

Seperti dikutip dalamislam.com, hal ini dikarenakan cicak di sebut – sebut sebagai binatang perantara setan yang memusuhi dakwah.

Kisah cicak dalam sejarah pekembangan Islam yang legendaris ini terjadi, saat Nabi Ibrahim AS dilempar hidup-hidup ke dalam kobaran api yang telah disiapkan oleh Namrud Ibn Kan’an

Namrud adalah seorang raja yang pertama kali mengaku sebagai Tuhan dari kerajaan Babilonia, atau yang sekarang dikenal dengan Negara Irak

Dalam peristiwa ini dikisahkan terdapat dua ekor binatang yang turut berperan, yakni semut dan cicak.

Jika semut berpihak pada Nabi Ibrahim AS maka cicak malah berpihak kepada sang raja, Namrud Ibn Kan’an.

Dalam cerita itu semut dengan susah payah berlari-lari membawa butiran butiran air yang ada di mulutnya untuk memadamkan kobaran api yang membakar tubuh Nabi Ibrahim AS.

Kemudian seekor burung berkata mewakili keheranan semua binatang yang menyaksikan peristiwa tersebut.

“Tidak mungkin setetes air yang ada di mulutmu mampu memadamkan kobaran api yang sangat besar itu.” sahut si burung.

Namun kemudian semut menjawab “Memang air ini tidak akan bisa memadamkan api itu, tapi ini kulakukan paling tidak semua akan melihat bahwa aku di pihak yang mana.”

Dari peristiwa tersebutlah akhirnya banyak hadis yang mengisahkan tentang bagaimana peranan cicak dalam mempersulit penyebaran Islam pada masa Nabi Ibrahim AS.

Di antaranya adalah dalam sebuah hadis muslim yang mengisahkan bahwa cicak adalah tersangka utama yang meniup dan memperbesar kobaran api sehingga membakar Nabi Ibrahim AS. 

“Dahulu, cicak-lah yang meniup dan memperbesar kobaran api yang membakar Ibrahim.” (HR. Muslim).

Menyikapi hadis ini, Syekh Utsaimin menyebutkan bahwa tindakan cicak yang meniup untuk membesarkan kobaran api (yang membakar Nabi Ibrahim As), pertanda bahwa cicak adalah hewan yang memusuhi dakwah, ahli tauhid dan keikhlasan para pejuang (syarah Riyadhus Shalihin).

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved