2 Tahun Wanita Tua Tinggal di Rumah Amburadul Tak Diduga Hal Ini Terjadi Selanjutnya
Seorang wanita tua dikabarkan mengisolasi diri di rumahnya. Ia tidak bersosialisasi ke luar
Laporan Wartawan Grid.ID Seto Aji N
POSBELITUNG.CO -Ada kisah menarik yang terjadi di Royston Cambridge, Inggris.
Seorang wanita tua dikabarkan mengasingkan diri dari dunia luar.
Ia hanya mengurung diri di rumahnya selama berhari-hari.
Dikutip Grid.ID dari artikel terbitan Mirror, 15 Maret 2018, nenek bernama Sandra Burton (70) memang sengaja mengisolasi dirinya dari dunia luar.
Ia menderita depresi berlebihan semenjak ditinggal sang ayah meninggal tiga tahun yang lalu.
Hal itu sangat menyakitkan untuk dirinya lantaran sang ayah adalah satu-satunya keluarga yang ia miliki.
Saat itulah ia mulai mengisolasi dirinya dari dunia luar.
Sandra kemudian mengurung diri di rumahnya di Royston, Cambridge, Inggris.
Ia kemudian hidup di rumah sendirian hingga keadaan rumahnya semakin memburuk.
Sampah menumpuk di sana-sini karena Sandra enggan untuk membersihkan rumahnya.
Ia juga tidak membayar iuran listrik dan air.
Akibatnya, aliran air dan listrik Sandra diputus oleh pihak pengelola.
Bahkan ketika toiletnya mengalami kebocoran, Sandra hanya membiarkannya saja.
Selama dua tahun Sandra hidup di rumah bak pembuangan sampah.
Tanpa listrik, air dan perapian macam pemanas ruangan.
Saat malam, keadaan rumahnya gelap gulita tak ada lampu yang menyala karena aliran listrik diputus.
Sandra juga tak pernah mandi karena tak ada air.
Untung ada semacam yayasan sosial bagi wanita lanjut usia yang mengetahui keadaan Sandra.
"Saya mengenal Sandra selama sekitar tiga tahun terakhir karena ia menghadiri sebuah acara yang kami adakan."
"Saat itu tubuhnya kurus dan ia sakit-sakitan," ujar Diane, pengurus yayasan sosial.
Diane sangat mengkhawatirkan Sandra sehingga dia mengunjungi rumahnya.
Awalnya Sandra tak mengizinkan Diane masuk karena keadaan amburadul di dalam rumahnya.
Tapi Diane berhasil meyakinkan Sandra agar ia diizinkan masuk ke rumahnya.
"Kondisi rumah Sandra sangat parah, terparah yang pernah saya lihat."
"Dingin sekali keadaan rumahnya, udara terasa lembap dan bau menyengat. Lantainya dipenuhi dengan botol air plastik, sampah, bak lautan sampah," ujar Diane.
Keadaan tubuh Sandra juga sangat menyedihkan.
"Tidak ada makanan yang bisa dimakan dan Sandra tampak malu, kurus dan lemah," kata Diane.
Setelah meyakinkan Sandra dia akan membantu, Diane pergi dan mendiskusikan masalah ini dengan rekan-rekannya di yayasan sosial.
Atas kesepakatan bersama, akhirnya yayasan itu gotong royong untuk membantu Sandra.
Pertama-tama mereka akan membersihkan rumah Sandra dan memperbaikinya.
Sandra sementara dipindahkan dahulu ke panti yayasan sosial.
Setelah perbaikan rumahnya selesai, ia dikembalikan ke sana.
Sekarang rumah Sandra sudah layak huni.
Dinding rumah di cat, kamar mandi dibersihkan dan yang terpenting Sandra mendapatkan kembali semangat hidupnya.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang baik yang menyumbangkan waktu dan energi mereka untuk menyelamatkan wanita yang telah kehilangan arah dan tidak dapat meminta pertolongan," ujar Diane.(*)
