Usai Wawancara, Gadis Cantik Ini Disuruh Masuk Kamar

Menyamar adalah satu dari sekian banyak tugas yang harus dilakukan pihak kepolisian dalam urusan

TRIBUN MANADO/ANDREAS RUAUW
Ilustrasi foto 

POSBELITUNG.CO, GARUT - Menyamar adalah satu dari sekian banyak tugas yang harus dilakukan pihak kepolisian dalam urusan menguak suatu masalah.

Tak hanya polisi lelaki, polisi wanita pun harus mendapatkan peran ini. 

Mereka terkadang harus melakukan sesuatu yang lebih berani dan tampil di luar kebiasaan demi tuntutan tugas. 

Dua Polwan cantik dari Satreskrim Polres Garut menyamar sebagai pekerja seks komersial (PSK) di salah satu tempat hiburan di Bali.

Adalah Brigadir Popy Puspasari dan Bripda Fitria Oktavia yang kemudian berhasil mengungkap jaringan sindikat perdagangan orang untuk dipekerjakan menjadi PSK itu.

Mereka berani masuk tempat hiburan tersebut dengan menyamar menjadi PSK.

Dua penyidik di unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Garut tersebut menggunakan nama samaran Dewi untuk Brigadir Popy dan Bella untuk Bripda Fitria.

Berkat keduanya, praktik prostitusi dan perdagangan orang di tempat hiburan tersebut terungkap.

"Awalnya masuk ke sana diwawancara dulu sama karyawan di sana," kata Popy saat ditemui di Mapolres Garut, Jawa Barat, Minggu (18/3/2018).

Brigadir Popy (kanan) dan Bripda Fitria (berjilbab) dua polwan yang sempat menyamar sebagai PSK di Bali
Brigadir Popy (kanan) dan Bripda Fitria (berjilbab) dua polwan yang sempat menyamar sebagai PSK di Bali (Ari Maulana karang/Kompas.com)

Selama proses wawancara, Popi ditanya mengenai kesiapannya menjadi PSK di tempat hiburan tersebut.

"Setelah diwawancara dan saya menyatakan siap, kemudian disuruh istirahat di kamar," katanya.

Dia mengaku tidak terlalu lama berada di dalam tempat hiburan tersebut.

Setelah itu, dia langsung menghubungi tim Satreskrim Polres Garut pimpinan Kasatreskrim AKP Aulia Djabar yang telah berada di dekat tempat hiburan tersebut.

"Jadi enggak lama, enggak sampai disuruh melayani tamu,"ujar Popy.

Ia mengaku sempat ketakutan ketika akan menyamar menjadi PSK.

Namun, karena ada tim Satreskrim Polres Garut yang mendampingi, dirinya merasa lebih tenang.

Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna mengatakan, pihaknya menugaskan dua anggotanya untuk melakukan penyamaran.

Begitu dipastikan ada praktik perdagangan orang dan prostitusi, petugas langsung masuk melakukan penyergapan.

"Jadi enggak lama menyamarnya, paling 1 jam lebih," kata Budi. (Ari Maulana Karang)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved