Road to Election 2018

Udin-Edison Siapkan SDM Lokal Berstandar ASEAN

Kehadiran Technopark akan menjadikan SDM lokal Pangkalpinang dapat bersaing di era globalisasi.

ist
Calon Wali Kota Pangkalpinang Prof H Saparudin saat menemui warga Pangkalpinang dalam kampanye dialogis beberapa waktu lalu. 

POSBELITUNG.CO--Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pangkalpinang, Prof H Saparudin, MT PhD dan Drs Edison Taher menilai keterbukaan lapangan pekerjaan menjadi kebutuhan utama masyarakat Pangkalpinang.

Atas harapan besar masyarakat tersebut, pasangan ini akan menyediakan program strategis 7.000 lapangan pekerjaan dari berbagai sektor di antaranya jasa, perdagangan dan industri.

Paslon yang diusung Gerindra dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini juga menyiapkan masyarakat Pangkapinang yang menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas.

"Proses pembinaan hingga memperoleh keahlian akan dibina melalui program strategis lainnya yang saling berkaitan yaitu Technopark atau taman teknologi," jelas Edison disela-sela kegiatan kampanyenya, Kamis (22/3).

Menurutnya, kehadiran Technopark akan menjadikan SDM lokal Pangkalpinang dapat bersaing di era globalisasi.

"Kita dihadapkan globalisasi dan pasar ASEAN. Maka kita fokuskan melatih mereka melalui Technopark sebagai pusat pelatihan yang menghasilkan SDM bersertifikasi standar ASEAN," kata Edison.

Ditambahkan pria yang menjadi Kepala Dinas Pendidikan selama 14 tahun ini, program Technopark karena desakan perkembangan teknologi yang tidak dapat dibatasi.

"Terlebih pada tahun 2030 hingga 2035, Indonesia akan menghadapi puncak peningkatan penduduk dengan usia produktif sebanyak 70 persen. Kalau kita tidak menyiapkan kompetensi akan berbahaya," ungkapnya.

Ia menjelaskan selain sebagai pusat teknologi, di dalam lingkungan Technopark juga akan didirikan Akademi Komunitas yang akan mengasah keahlian dengan standarisasi keilmuan setara dengan Perguruan Tinggi.

Menurut Edison, berdirinya Akademi Komunitas diakui Pemerintah Pusat sesuai dengan Undang-undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, selain Universitas, Perguruan Tinggi dan Politeknik.

"Akademi Komunitas ini sangat fleksibel karena berbeda dengan Universitas atau Perguruan Tinggi yang sulit jika harus menutup program studi kalau sudah terbentuk. Tetapi Akademi Komunitas ini bisa buka tutup program studi sesuai dengan kebutuhan daerah dalam jangka waktu tertentu. Kita bisa bekerjasama dengan Pemda terkait apa yang dibutuhkan di daerah. Kita tinggal menyiapkan instruktur yang bertaraf ASEAN sehingga mereka juga bisa mengeluarkan sertifikasi bertaraf ASEAN pula," ujarnya.

Selain itu, pasangan ini mengakui mempersiapkan tenaga ahli dan berkompetensi untuk menunjang mental generasi Pangkalpinang menghadapi pasar bebas tidak hanya dilakukan dalam jangka pendek.

"Selain 7.000 lapangan pekerjaan yang akan dilakukan dalam jangka pendek dan menengah serta pusat sains, Pemerintah harus menyiapkan diri para generasi emas 2045 yakni generasi usia Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Kita harus siapkan secara benar mendidik mereka yang akan hidup di zaman itu, zaman penuh dengan kompetisi di masa milenial," terang Edison. (*/bow)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved