Bripka Iwan Dijadikan Saksi Hidup Pembunuhan Temannya, Sengaja Dibuat Setengah Mati
Masih ingat dengan sosok Bripka Iwan Sarjana? Satu-satunya sandera napi teroris Mako Brimob, Kelapa Dua
Bripka Iwan juga menjabarkan apa saja yang ia alami selama lebih dari 30 jam berada dalam sandera.
"Saya disekap, diikat, saya berpikir persentase saya 99 persen mati 1 persennya hidup, nah satu persen itulah Allah kasih kepada saya. Allah yang pandai membolak-balikan hati seseorang," jelasnya.
Baca: 50 Anggota Banser NU Kecamatan Kencong, Jember, Belajar Ilmu Kebal Serangan Bom
Selama dalam penyanderaan, ia mengatakan kalau dirinya tak pernah putus berdzikir dan berdoa.
"Saya pikir kalau memang ini takdir saya harus mati, di sinilah saya mati, tapi kalau memang takdir saya masih hidup, berarti Allah menghendaki saya hidup dan tetap mengabdi kepada Polri," katanya.
Bripka Iwan juga mengatakan jika dirinya dilepas saat para napi tersebut meminta makanan, disaat itu pula dirinya dibebaskan.
Ia lalu memberikan pesan pada akhir video tersebut.
Baca: Kapolri Sebut Bom Wanita Bunuh Diri Pertama Ternyata di Negara Ini, Kenapa Saya Tidak Bunuh Bapak
"Saya turut berduka cita atas meninggalnya teman terbaik saya, tim saya, rekan-rekan saya sudah memperjuangkan negara ini hingga titik darah penghabisan saya tidak bisa berbuat apa-apa, saya sangat menyesal sekali, saya juga berterimakasih pada pimpinan memperjuangkan nasib anak buahnya walaupun saya disandera hingga dilepaskan kembali. Pesan untuk teman-teman kita harus semangat untuk memberantas teroris dan kekejamannya," pungkas Bripka Iwan. (*)
Simak videonya di sini: